Tim Pengabdian Masyarakat Prodi HI UB Gelar Pelatihan “UMKM Jawa Timur Go Global: Perluas Ekspor ke Australia Melalui Perjanjian Dagang IA-CEPA”
- Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan bertajuk "UMKM Jawa Timur Go Global: Perluas Ekspor ke Australia Melalui Perjanjian Dagang IA-CEPA" Sabtu, 19 Oktober 2024
Malang, RADARIKN – Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya yang diketuai oleh P.M. Erza Killian, Ph.D. bekerja sama dengan Atase Perdagangan Republik Indonesia untuk Australia, Bea Cukai Malang, dan PT. IBN Putera Nusantara menyelenggarakan pelatihan bertajuk "UMKM Jawa Timur Go Global: Perluas Ekspor ke Australia Melalui Perjanjian Dagang IA-CEPA". Pelatihan ini berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dan diikuti oleh UMKM dari Jawa Timur yang tertarik untuk memperluas pasar mereka ke Australia.
Acara ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM di Jawa Timur mengenai strategi memasuki pasar internasional, khususnya Australia, dengan memanfaatkan perjanjian dagang IA-CEPA yang telah dimiliki Indonesia.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan teknis peserta, terutama terkait regulasi dasar ekspor dan teknik kurasi produk agar dapat menembus pasar luar negeri. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku usaha untuk menciptakan kemitraan dan solusi bersama atas permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM di lapangan.
Mengapa Jawa Timur dan UMKM?
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, terdapat sekitar 9,7 juta UMKM di provinsi ini yang berkontribusi sebesar 57,25% terhadap PDRB Jawa Timur (Herman, 2021). Namun, mayoritas dari UMKM ini masih berfokus pada pasar domestik, dengan kontribusi ekspor hanya mencapai 15,8% pada tahun 2021 (Kementerian Koperasi dan UKM, 2021).
Meskipun demikian, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan nilai ekspor terbesar secara nasional, yaitu mencapai US$ 22,87 miliar atau 8,53% dari total ekspor nasional (Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, 2023).
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan materi yang dibagi dalam 4 sesi. Sesi pertama, Agung Haris Setiawan menyampaikan materi tentang bagaimana memanfaatkan perjanjian dagang IA-CEPA untuk mendorong ekspor UMKM ke pasar Australia. Sesi ini memberikan pemahaman dasar tentang peluang dan strategi yang dapat dimanfaatkan UMKM dalam memperluas pasarnya ke Australia.
Pada sesi kedua, Dwi Prasetyo Rini mengajak peserta untuk memahami regulasi dan sertifikasi yang diperlukan dalam negara tujuan ekspor (NTE). Sesi ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan ekspor dan bagaimana UMKM bisa memenuhi standar untuk ekspor ke Australia yang diperlukan.
Sesi ketiga diisi oleh Wahyu Kusuma Hadi, yang membahas teknik kurasi produk dan strategi memasuki pasar luar negeri. Peserta diajak untuk memahami bagaimana menyesuaikan produk agar sesuai dengan selera pasar global terutama Australia dan langkah-langkah strategis untuk memasarkan produk secara efektif di luar negeri.
Sesi diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta antusias bertanya dan berdiskusi seputar materi yang telah disampaikan. Diskusi juga melibatkan pengalaman peserta terkait tantangan ekspor dan bagaimana mereka dapat menerapkan materi yang baru dipelajari dalam bisnis mereka. Pelatihan berlangsung selama lebih dari 3 jam, dan peserta terlibat aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman, serta memberikan pandangan mengenai permasalahan yang mereka hadapi di lapangan.
Menurut ketua tim pengabdian masyarakat, Erza Killian, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan penguuatan kapasitas UMKM, khususnya di wilayah Jawa Timur, untuk memasuki pasar luar negeri. Selain pelatihan daring, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga akan diikuti dengan kegiatan penyusunan dan diseminasi materi market intelligence untuk membantu UKMK mengenali potensi dan peluang pasar luar negeri dengan lebih baik.
Leave a Comment