Penggerebekan Narkoba Besar-besaran, Mayat-mayat Bergelimpangan

radarikn.id
  • Mayat-mayat bergelimpangan di jalan saat penggerebekan dua markas narkoba di Rio de Janeiro, Brasil. (Foto: istimewa)
  • Kamis, 30 Oktober 2025 - 10:55 WIB | Jyg

Jakarta, RADARIKN -- Pemandangan mengerikan terlihat saat polisi menggerebek dua markas narkoba di Rio de Janeiro, Brasil pada Selasa (28/10) waktu setempat. Mayat-mayat bergelimpangan di jalan saat polisi mengobrak-abrik lokasi.

Seperti dilansir AFP, sebanyak 2.500 petugas bersenjata lengkap, didukung oleh kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone, turut serta dalam operasi yang menyasar geng pengedar narkoba utama Brasil di dua permukiman kumuh, atau favela, di Rio de Janeiro bagian utara.

Pihak keamanan menyatakan, setidaknya 132 orang tewas dan 56 lainnya ditangkap dalam operasi tersebut.

“Operasi tersebut dilakukan di berbagai lingkungan di provinsi Rio de Janeiro, termasuk Complexo de Alemao dan Penha,” kata polisi militer, seperti dikutip ABC News, Kamis 30 Oktober 2025.

“Operasi tersebut dimaksudkan untuk menargetkan aktivitas perdagangan narkoba geng kriminal di daerah tersebut. Sekitar 2.500 orang dari berbagai kepolisian terlibat dalam operasi tersebut, dan beberapa kendaraan lapis baja digunakan untuk melakukan operasi tersebut,” kata polisi.

Gubernur Negara Bagian Claudio Castro menggambarkan operasi di favela Complexo da Penha dan Complexo do Alemao sebagai yang terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.

Pemerintah pusat mengatakan penggerebekan tersebut bertujuan untuk menghentikan ekspansi geng bernama Comando Vermelho (Komando Merah).

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva "terkejut" dengan jumlah korban tewas dalam operasi tersebut dan terkejut bahwa operasi sebesar ini dilakukan "tanpa sepengetahuan atau keterlibatan pemerintah federal," ujar Menteri Kehakiman Brasil Ricardo Lewandowski.

Operasi ini dilakukan menjelang acara-acara global besar yang diselenggarakan di Brasil dalam beberapa minggu mendatang. Minggu depan, Rio akan menjadi tuan rumah KTT C40 para wali kota dunia dan Earthshot Prize dari Pangeran William, yang akan menghadirkan selebritas terkemuka ke wilayah tersebut.

Pada bulan November, KTT iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP30 akan berlangsung di Belem, Brasil utara. Konferensi ini dimulai pada 10 November dan berlangsung hingga 21 November.

Sekretaris Jenderal PBB menyatakan keprihatinannya atas tingginya jumlah korban jiwa dalam operasi tersebut, ujar Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

“Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan tingginya jumlah korban jiwa dalam operasi polisi yang dilakukan kemarin di favela-favela di Rio de Janeiro,” kata Dujarric.

“Beliau menekankan bahwa penggunaan kekuatan dalam operasi polisi harus mematuhi hukum dan standar hak asasi manusia internasional dan mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan,” tambah Dujarric.

Leave a Comment