Capai Nilai Baik, Pelayanan Publik Trenggalek Harus Dirasakan Secara Nyata Oleh Masyarakat

radarikn.id
  • Kabupaten Trenggalek pernah beberapa kali menyumbangkan inovasi pelayanan publiknya. Pada 2018, Pemkab Trenggalek menciptakan inovasi Gerakan lansia Sehat Mewujudkan Peduli Persoalan Kesehatan di Hari Tua Nanti (Gelas Mempesona Hati) yang berhasil terpilih menjadi Top 40 Inovasi. Sedangkan tahun 2021, inovasi Kaker Nenek Awasi Kesehatan Generasi (Kenek Beraksi) sukses masuk menjadi finalis Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
  • Jumat, 16 Juli 2021 - 20:28 WIB | Gaoza

Jakarta, GPSIndonesia – Capaian Indeks Pelayanan Publik Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tahun 2018 dicapai nilai indeks 3,27, tahun 2019 berada di angka 3,71, dan tahun 2020 nilai indeksnya adalah 3,8 (kategori Baik) dari skala 5.

Namun tidak sekadar menaikkan angka, implementasi perbaikan layanan harus dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah setiap organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Trenggalek melaksanakan survei kepuasan masyarakat. Mereka juga membuka kanal komunikasi kepada masyarakat Trenggalek via media sosial. 

“Tentu saja bukan hanya capaian angka dan predikat, namun diharapkan implementasi berkelanjutan sehingga hasil tersebut dapat dirasakan masyarakat nantinya,” harap Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa dalam acara Pembinaan Pelayanan Publik Kabupaten Trenggalek secara virtual, Jumat (16/07).

Peningkatan tersebut mencerminkan bahwa Kabupaten Trenggalek memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publiknya. Diharapkan untuk tahun 2021 ini bisa mencapai pelayanan prima melalui upaya perbaikan yang dilakukan berdasarkan rekomendasi yang telah diberikan.

Untuk mempercepat peningkatan kualitas layanan di Trenggalek, Diah menyarankan agar jajaran pemkab segera membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). Banyak unit pelayanan yang bisa bergabung dalam MPP, yang tentu mempermudah masyarakat.

MPP adalah salah satu bentuk transformasi pelayanan publik. Saat ini, ada 43 MPP yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran MPP diharapkan dapat mengubah stigma negatif pelayanan sekaligus mendorong kemudahan berusaha yang menjadi salah satu tujuan dari reformasi pelayanan perizinan. “Serta transformasi pola pikir yang semula ego sektoral antar instansi diubah menjadi kerja bersama yang berfokus pada komitmen melayani masyakarat,” ungkap Diah.

Sementara dari sisi inovasi, Kabupaten Trenggalek pernah beberapa kali menyumbangkan inovasi pelayanan publiknya. Pada 2018, Pemkab Trenggalek menciptakan inovasi Gerakan lansia Sehat Mewujudkan Peduli Persoalan Kesehatan di Hari Tua Nanti (Gelas Mempesona Hati) yang berhasil terpilih menjadi Top 40 Inovasi. Sedangkan tahun 2021, inovasi Kaker Nenek Awasi Kesehatan Generasi (Kenek Beraksi) sukses masuk menjadi finalis Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan jajarannya bertekad mewujudkan keinginan masyarakat. Salah satu gebrakan yang digencarakan adalah mengelola desa wisata. Arifin menjelaskan, jika desa wisata muncul, sektor hulu seperti perusahaan jasa dan penginapan atau homestay milik masyarakat juga ikut terdampak positif.

Dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, dan dinas lainnya, bahu membahu menciptakan inovasi di desa wisata, termasuk edukasi kepada masyarakat. Lebih jauh, Arifin mengenalkan jargon Trenggalek Meroket, yang bermakna maju ekonomi rakyatnya, orang-orangnya kreatif, dan ekosistemnya terjaga. “Dengan meroket ini, kita melayani, kolaborasi, dan kinerjanya terukur,” ujar Arifin. 

Leave a Comment