Kunjungi SMK di Kota Sorong, Mendikbud Tekankan Pentingnya Kerja Sama Berkelanjutan dengan Industri

radarikn.id
  • Mendikbud saat melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta Pelayaran Ampari, Kota Sorong
  • Minggu, 14 Februari 2021 - 20:59 WIB | Gaoza

Sorong, GPSIndonesia -- Revitalisasi Pendidikan Vokasi menjadi salah satu program kerja prioritas Kemendikbud pada 2021.

Saat melakukan kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta Pelayaran Ampari, Kota Sorong, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menekankan _link and match_ pendidikan vokasi dan industri tidak boleh berhenti pada penandatanganan kerja sama (MoU) belaka.

Lebih dari itu, Mendikbud mengatakan, industri dituntut untuk melakukan kerja sama hingga menyerap lulusan SMK.

"Kemitraan SMK dengan industri jangan sebatas MoU. Kemitraan haruslah sampai lulusan SMK diserap oleh industri,” demikian disampaikan Mendikbud di SMK Pelayaran, pada Jumat (12/02/2021)

Untuk memuluskan program _link and match_ vokasi dengan industri tersebut, Mendikbud mendorong adanya bimbingan dari perguruan tinggi. Ini penting, kata Mendikbud, karena SMK kerap kali kesulitan mencari mitra industri. "Universitas yang membina beberapa SMK, akan lebih mudah menemukan kemitraan dengan industri," jelas Nadiem.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud juga menekankan pentingnya asesmen nasional (AN) yang akan digelar tahun ini. Mendikbud mengatakan bahwa AN diharapkan dapat mendorong kemampuan literasi dan numerasi para siswa SMK. "Kemampuan berbicara yang lugas, kemampuan memecahkan masalah, dan kecakapan numerasi bisa dibilang sangat penting dimiliki lulusan SMK jika ingin terserap di dunia kerja,” ujar Mendikbud.

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menegaskan bahwa lulusan SMK dituntut tidak hanya mengusai keahlian yang bersifat teknis atau _hard skill_, namun juga _soft skill_ seperti kedisiplinan, sikap, dan karakter. Oleh karena itu, ke depannya Wikan akan meminta Politeknik Maritim Semarang (Polimarin), untuk menjadi kakak pendamping bagi SMK Pelayaran Ampari, untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Wikan berharap, SMK di seluruh Indonesia tidak mengesampingkan pendidikan karakter, sehingga lulusan SMK bisa bersaing di dunia usaha, dunia industri, dunia kerja (Iduka). "Karakter, kedisiplinan, dan sikap itu diciptakan dalam enam semester pembelajaran. Bisa saja dari enam semester itu, tiga semester dipelajari sambil magang," kata Wikan.



Pentingnya Menanamkan Pola Pikir Wirausahawan Kepada Siswa SMK

Pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua Barat, Mendikbud juga melakukan kunjungan ke SMK Negeri 3 Kota Sorong dan berdiskusi dengan para kepala sekolah, guru, dan siswa. Kepada para kepala sekolah, Mendikbud menekankan pentingnya menanamkan pola pikir  kewirausahaan bagi para siswa.

"SMK yang unggul bukan yang hanya berpikir tentang sistem pendidikan, tapi juga kewirausahaan. Buatlah produk hebat dan menjual. Dengan begitu kita bisa menghasilkan SDM yang inovatif. Saya mengajak para kepala sekolah, guru dan siswa, untuk bisa membayangkan bahwa kita adalah wirausahawan," ujar Mendikbud.

Pada kesempatan yang sama, Wikan Sakarinto juga mendorong SMK untuk segera melakukan _link and match_ dengan industri melalui program pernikahan massal vokasi-industri.  Wikan juga mengajak SMK untuk menggandeng perguruan tinggi vokasi (PTV), baik dengan universitas yang memiliki program studi diploma maupun politeknik. Kerja sama tersebut bertujuan membuka berbagai kerja sama lebih jauh, antara lain SMK Jalur Cepat dan program _mentoring._

"Mahasiswa D4 Alat Berat di UGM, misalnya, bisa satu semester menjadi instruktur di sini untuk memperkuat SMKN 13 Kota Sorong. Dengan demikian, bisa terkuak potensi yang belum ketemu," imbuh Wikan.

Wikan menambahkan, sebagai pemicu untuk meningkatkan _link and match_ vokasi-industri, pemerintah juga menjanjikan insentif _super tax deduction_ yang akan memberikan keuntungan bagi industri. "_Super tax deduction_ ini bisa menjadi pendanaan yang tidak ada batasnya," ucap Wikan. 

Leave a Comment