Ditjen Hubdat Lakukan Pemberdayaan Lewat Padat Karya Di UPPKB Trosobo

radarikn.id
  • Dirjen Budi memaparkan bahwa kegiatan Padat Karya di UPPKB Trosobo ini adalah kegiatan Padat Karya perdana yang dilakukan Ditjen Hubdat di tahun 2021.
  • Rabu, 17 Maret 2021 - 19:03 WIB | Gaoza

Sidoarjo, GPSIndonesia -- Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menggelar program Padat Karya di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Trosobo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kegiatan yang melibatkan 75 orang pekerja yang diberdayakan dari masyarakat sekitar UPPKB Trosobo ini diresmikan langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi pada Rabu (17/3) siang.

Padat Karya di UPPKB Trosobo tersebut merupakan salah satu kegiatan Padat Karya yang dilakukan di bawah naungan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur.

Dirjen Budi memaparkan bahwa kegiatan Padat Karya di UPPKB Trosobo ini adalah kegiatan Padat Karya perdana yang dilakukan Ditjen Hubdat di tahun 2021.


“Padat Karya ini untuk menjalankan amanat Bapak Menteri Perhubungan. Ini juga merupakan arahan Bapak Presiden karena selama pandemi Covid-19 banyak masyarakat kesulitan dalam mencari mata pencaharian. Minimal dengan program Padat Karya ini melalui kegiatan pemeliharaan yang melibatkan masyarakat sekitar akan sangat membantu sekali,” kata Dirjen Budi.

Program Padat Karya ini merupakan salah satu tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pemulihan ekonomi nasional. Dalam kegiatan Padat Karya kali ini melibatkan 75 orang, terutama masyarakat di sekitar UPPKB Trosobo, Sidoarjo, sehingga Dirjen Budi berharap manfaat program Padat Karya ini benar-benar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Saya mengapresiasi kepada BPTD Wilayah XI Provinsi Jatim yang mengadakan kegiatan Padat Karya di UPPKB Trosobo. Dalam Padat Karya pekerjaannya tidak butuh keterampilan khusus sehingga siapa saja bisa melakukannya,” ucap Dirjen Budi.

Senada dengan Dirjen Budi, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, Tonny Agus Setiono mengharapkan dengan kegiatan Padat Karya kali ini mampu memupuk kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat serta meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.

“Kegiatan Padat Karya di BPTD Wilayah XI pada tahun 2021 berjumlah 60 kegiatan dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 8.629 orang. Peserta yang ikut kegiatan Padat Karya ini berasal dari masyarakat sekitar UPPKB Trosobo dan kegiatan akan dilaksanakan 3 hari ke depan hingga tanggal 19 Maret yaitu berupa pengecatan kerapihan taman dan rumput,” urai Tonny.

Dirjen Budi juga menambahkan, “Saya berharap setelah semua sudah bekerja selama 3 hari maka petugas di Jembatan Timbang Trosobo ini dapat memelihara kebersihan yang sudah terjaga. Setelah dari Jawa Timur saya akan keliling ke daerah lainnya dari Aceh sampai Papua. Di Ditjen Hubdat, dalam program Padat Karya Tahun 2021 ada anggaran sebanyak Rp39 Miliar yang tersebar di seluruh provinsi se Indonesia,” jelas Dirjen Budi.

Di samping itu, Dirjen Budi ingin setiap kegiatan Padat Karya tidak hanya bermanfaat menjaga dan memelihara aset pemerintah, namun juga memberi kepedulian yang besar bagi masyarakat. “Mudah-mudahan dana yang dialokasikan bagi masyarakat selama pengerjaan program Padat Karya ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya pun berharap semoga kegiatan yang dilakukan ini dapat menggerakkan ekonomi masyarakat, karena sifatnya memang dari masyarakat untuk masyarakat,” tambahnya.

Dasar hukum pelaksanaan program Padat Karya di lingkungan Kementerian Perhubungan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya.



BIMTEK RANCANG BANGUN PELABUHAN SDP

Usai mengunjungi kegiatan Padat Karya di UPPKB Trosobo, Dirjen Budi memberi pengarahan umum pada kegiatan Bimtek Rancang Bangun Pelabuhan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) di JW Marriott Hotel Surabaya didampingi oleh Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Cucu Mulyana.

“Saya ingin memotivasi para pelaksana di tiap BPTD mengenai rancang bangun di Pelabuhan   SDP. Yang dilakukan saat ini adalah perubahan _mindset_ untuk melakukan tugas dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan mulai meninggalkan cara-cara konvensional,” kata Dirjen Budi.


Dalam sambutannya, ia menerangkan bahwa saat ini tantangan yang dihadapi oleh Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan saat ini semakin besar.

“Selama ini porsi yang selalu mendapat perhatian adalah pelabuhan penyeberangan, sementara di pelabuhan sungai dan danau agak tertinggal. Sejak 2020 kita mulai pembangunan dan penyiapan sarana kapal di beberapa danau besar di Indonesia seperti Danau Toba dan Matano. Yang menjadi tugas berat adalah pemanfaatan sungai besar seperti di Kalimantan, Sumatera Selatan, dan Papua,” lanjutnya.

Adapun materi yang diberikan kepada peserta bimtek meliputi:

a. Perencanaan, Pengembangan dan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan;

b. Penerapan _“Green Port / Smart Port”_ dalam Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan;

c. Penerapan Penggunaan Konsep Teknologi _Floating Breakwater_ pada Pelabuhan Penyeberangan;

d. Penerapan Konsep Energi Terbarukan pada Perencanaan Areal Darat Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan.

Leave a Comment