
Peluncuran Aplikasi Ustadzku, Jadi Solusi Umat untuk Mendapatkan Ustadz-Ustadzah yang Otoritatif dan Kompeten

- Peluncuran Aplikasi Ustadzku di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Jakarta, RADARIKN -- Founder Aplikasi Ustadzku, KH. Arif Fahrudin, memaparkan lima motivasi dan semangat yang melatarbelakangi pengembangan Aplikasi Ustadzku.
Pertama, modernisasi pelayanan penyiaran keagamaan Islam agar selaras dengan kebutuhan zaman.
"Kedua, spiritnya adalah penguatan dakwah dan ibadah. Aplikasi Ustadzku bisa memudahkan umat untuk mendapatkan dai yang otoritatif dan kompeten," katanya saat Peluncuran Aplikasi Ustadzku di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Ketiga, lanjutnya, melayani kebutuhan umat melalui platform aplikasi digital. Melalui aplikasi ini, umat bisa memilih dan mendapatkan ustadz yang kompeten sesuai kebutuhannya seperti Tahlilan, ceramah lahiran dan khitanan, pernikahan, dan lainnya.
Keempat, menjadi mitra strategis bagi ustadz, mubaligh, dai, penceramah, pengajar, dan akademisi Muslim dalam menyampaikan pencerahan kepada umat.
Kelima, penguatan kualitas dai yang otoritatif, kredibel, kompeten; berpegang teguh pada prinsip Ahlussunnah wal Jamaah dan Islam wasathiyah; serta integritas pada Pancasila dan UUD 1945.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Cholil Nafis, menyambut baik kehadiran Aplikasi Ustadzku.
"Saya ucapkan selamat kepada Ustadzku yang memfasilitasi para ustadz untuk dikenal di ruang publik," ujarnya.
Menurutnya, Aplikasi Ustadzku bisa menjadi media promosi, rekomendasi, dan transformasi bagi ustadz dan ustadzah yang berkualitas dan kompeten, namun belum mendapatkan kesempatan tampil di publik karena belum populer di media sosial.
Ia usul agar ustadz dan ustadzah di Aplikasi Ustadzku mengikuti Standarisasi Dai MUI agar memiliki persepsi yang sama, baik di bidang keagamaan maupun kebangsaan.
Ia berharap, Aplikasi Ustadzku bisa dikelola secara konsisten dan profesional sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh semua pihak.
Sementara Ketua BAZNAS RI, KH. Noor Achmad, menyebut, Aplikasi Ustadzku adalah ide yang luar biasa. Menurutnya, ini bisa menangkal ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan budaya Islam Indonesia.
Mengutip ucapan KH Ma'ruf Amin, ia menyatakan bahwa Islam yang paling tepat di Indonesia adalah Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Diharapkan, ke depan ustadz dan ustadz di aplikasi ini tidak hanya berkiprah di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Di samping itu, ia juga berharap agar mereka menjadi duta BAZNAS RI.
Dikatakan, ustadz dan ustadzah Indonesia cenderung disukai di luar negeri karena bacaan Al-Qur'annya bagus, ceramahnya enak, dan pandai membuat guyonan. Ia mengaku, BAZNAS menerima banyak proposal pengiriman dai ke wilayah 3T dan juga luar negeri.
"Dari sini (Aplikasi Ustadzku) kita bisa mempengaruhi Indonesia dan dunia," tegasnya.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendrian,
menyambut baik dan mengapresiasi peluncuran Aplikasi Ustadzku. Menurutnya, umat perlu memanfaatkan produk inovasi untuk membangun diri.
Ia juga mengaku BRIN bersedia berkolaborasi dengan tim terkait untuk mengembangkan Aplikasi Ustadzku Versi 2.0 ke depannya.
Leave a Comment