Pelatihan Teknologi Survei Kelautan Kembali Digelar, KIOTEC Perkuat SDM Maritim Indonesia

radarikn.id
  • Pelatihan Peralatan Survei Kelautan kembali diselenggarakan pada 7-10 Juli 2025 di Kantor KIOTEC, Ancol, Jakarta. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan serupa yang telah dilaksanakan pada 24-27 Februari 2025 dan diikuti oleh 40 mahasiswa penerima beasiswa magister ODA KIOTEC, bagian dari program pengembangan kapasitas dalam proyek ini yang sedang menempuh studi di ITB, UGM, UNDIP, dan UNPATTI.
  • Rabu, 09 Juli 2025 - 16:55 WIB | Red

Jakarta, RADARIKN – Sebagai wujud komitmen berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas SDM di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, Pemerintah Korea Selatan kembali menyelenggarakan program pelatihan dalam implementasi proyek Official Development Assistance (ODA) berjudul “Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and the Enhancement of Capacity Building in Indonesia” atau ODA KIOTEC.

Proyek ini resmi diluncurkan pada 12 Juni 2024 di Busan, Korea Selatan, melalui penandatanganan Pengaturan Pelaksanaan (PP) oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan, sebelumnya Kemenkomarves), BPPSDMKP, Ministry of Oceans and Fisheries (MOF) Korea, Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST), dan Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC).

Didanai oleh MOF Korea, ODA KIOTEC berfokus pada pendirian dan pengelolaan pusat pelatihan kelautan di Indonesia serta pengembangan program peningkatan kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor kelautan nasional.

Sebagai pengakuan atas kontribusi dalam mendukung pembangunan ilmu kelautan dan penguatan kapasitas SDM, pada Maret 2025, ODA KIOTEC resmi terdaftar sebagai endorsed Decade Action dalam kategori projek dengan judul Korea-Indonesia Ocean Technology Capacity Enhancement Actions (KIOTEC-CEA) di bawah inisiatif United Nations Decade of Ocean Science for Sustainable Development (2021-2030).

Endorsement ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat program pelatihan teknis, pendidikan pascasarjana, riset kolaboratif, serta pertukaran peneliti muda (ECOPs) yang mendorong pemanfaatan ilmu kelautan untuk pengambilan kebijakan, dan kolaborasi lintas aktor dalam pengelolaan laut yang berkelanjutan. Melalui keterlibatan ini, proyek KIOTEC-CEA berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Selaras dengan hal tersebut, Pelatihan Peralatan Survei Kelautan kembali diselenggarakan pada 7-10 Juli 2025 di Kantor KIOTEC, Ancol, Jakarta. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan serupa yang telah dilaksanakan pada 24-27 Februari 2025 dan diikuti oleh 40 mahasiswa penerima beasiswa magister ODA KIOTEC, bagian dari program pengembangan kapasitas dalam proyek ini yang sedang menempuh studi di ITB, UGM, UNDIP, dan UNPATTI.

Pada pelatihan kedua ini, para mahasiswa kembali mengikuti kegiatan pelatihan bersama delapan perwakilan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kehadiran peserta dari BPPSDMKP-KKP diharapkan dapat memperluas dampak pelatihan dalam mendukung penguatan kapasitas SDM kelautan secara nasional.

Berbeda dari pelatihan sebelumnya yang berfokus pada teori dan praktik penggunaan Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) dan Conductivity Temperature Depth (CTD), pelatihan kali ini difokuskan pada pemanfaatan Multibeam Echo Sounder (MBES), alat pemetaan dasar laut yang mampu menghasilkan visualisasi topografi bawah laut dalam bentuk tiga dimensi.

Materi pelatihan mencakup pengenalan teori, praktik pengoperasian, pengambilan data, hingga pengolahan data hasil survei.
Dr. PARK Hansan menyebut pelatihan ini sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam penguatan kerja sama bilateral dan pengakuan global lewat inisiatif UN Ocean Decade.

Dr. Rudi Alek dari BPPSDMKP menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi mahasiswa pascasarjana sebagai wujud transfer pengetahuan kedua negara. Sementara itu, Muhammad Mawardi dari Kemenko Pangan menilai pelatihan ini relevan dengan pengembangan sektor maritim dan mendorong perluasan program ke bidang lain demi kemajuan SDM dan inovasi.

Pelatihan survei kelautan ini menghadirkan pakar dari akademisi dan praktisi, seperti Dr.rer.nat. Wiwin Windupranata dari ITB yang dikenal ahli dalam survei hidrografi dan pengolahan data Multibeam Echo Sounder (MBES), serta Riam Badriana, M.Eng., mantan peneliti MTCRC dengan pengalaman luas di bidang serupa.

Sebagai conducting agency proyek ODA KIOTEC, MTCRC juga mengerahkan tim surveyor dan peneliti untuk mendampingi proses pelatihan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas teknis peserta sekaligus mendorong riset dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Kolaborasi ini memperkuat sinergi Indonesia-Korea dalam membangun SDM maritim yang unggul dan kompetitif di tingkat global.

Baca Juga :

Leave a Comment