Proyek Fly Over Sitinjau Lauik I, Bukti Pembangunan Infrastruktur Semakin Merata di Sumatera Barat

radarikn.id
  • PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan para pemangku kepentingan berkomitmen mempercepat pembangunan Proyek KPBU Fly Over Panorama I (Fly Over Sitinjau Lauik I).
  • Selasa, 26 Agustus 2025 - 09:35 WIB | Sis

Padang, RADARIKN -- PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan para pemangku kepentingan berkomitmen mempercepat pembangunan Proyek KPBU Fly Over Panorama I (Fly Over Sitinjau Lauik I).

Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik, Michael A.P. Rumenser mengatakan bahwa hingga kini progres persiapan pembangunan sudah berjalan sesuai rencana. “Untuk memperkuat komitmen percepatan, sejumlah langkah telah kami lakukan, terutama berkolaborasi dengan Pemerintah Povinsi Sumatera Barat,” ujar Michael.

Lebih lanjut Michael menyampaikan Pada Selasa (12/8), HPSL melakukan rapat koordinasi percepatan pembangunan di Kantor Gubernur Sumatera Barat dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Sumbar, Novrial, SE, MA.Ak; Kadis Perkimtan Provinsi Sumbar, Adhiyarsyah, ST. MT.; Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat Elsa Putra Friandi dan pejabat pemangku kepentingan lainnya yang menghasilkan kesepakatan strategis penting. “Kanwil BPN selaku Panitia Pengadaan Tanah (P2T) akan melakukan pengumuman Peta Bidang dan Daftar Nominatif secara bertahap mulai Agustus 2025,” imbuh Michael.

Komitmen percepatan juga diwujudkan melalui kerja sama erat antara Kepala BPJN Sumbar dan BPN, dengan target penyelesaian seluruh permasalahan lahan di kawasan Fly Over Sitinjau Lauik pada Oktober 2025. Dari aspek kepastian hukum, kegiatan pendampingan hukum pelaksanaan KPBU dilaksanakan di Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat pada Rabu (13/8) untuk memastikan perlindungan hukum, mencegah potensi permasalahan di kemudian hari, dan menjamin tata kelola proyek yang transparan serta akuntabel.

Sehari berselang, Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek Fly Over Sitinjau Lauik I pada Kamis (14/8), didampingi Plt. Direktur Utama PT Hutama Karya, Koentjoro; Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar, Elsa Putra Friandi dan Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti. Andre menegaskan optimismenya bahwa proyek akan selesai sesuai target dan memohon dukungan penuh masyarakat serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. “Dengan rampungnya proyek ini, kami ingin menjawab persepsi bahwa urusan pembangunan di Sumatera Barat berjalan lambat, sekaligus membuktikan bahwa Sumatera Barat mampu bergerak cepat. Semoga pembangunan ini menjadi hadiah kemerdekaan bagi masyarakat Sumatera Barat,” ujar Andre.

Pada hari yang sama, Satgas Investasi dan KPBU Ditjen Bina Marga Kementerian PU juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Fly Over Sitinjau Lauik I oleh tim Monev, Dr. Ir. Herry Trisaputra Zuna, M.T.; Ir. KGS Saiful Anwar, M.T.; Ir. Soebagiono, M.Sc.Eng.; A. Pieter Michael B., S.T., bersama jajaran Ditjen Bina Marga yang dimana dalam evaluasi tersebut dipastikan bahwa pengesahan desain Rencana Teknik Terperinci (RTT) akan diselesaikan dalam dua bulan ke depan dan tidak melewati batas waktu 14 Oktober 2025.

Lebih detail, Michael menyampaikan bahwa pembangunan flyover saat ini masih dalam tahap persiapan awal. Beberapa pekerjaan yang sedang dilakukan antara lain perbaikan jalan yang sudah ada, pembebasan tanah untuk proyek, penyelesaian gambar desain, dan pembangunan kantor sementara di lokasi proyek “Kami juga sudah mulai melakukan uji coba pembuatan pondasi untuk Jembatan 3 dan Jembatan 4. Ini adalah langkah penting di awal proyek untuk memastikan bangunan flyover nantinya kuat dan pembangunan berjalan lancar,” jelasnya.

Tahap persiapan ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2025 dan dilanjutkan ke proses konstruksi “Karena sebagian pekerjaan konstruksi dilakukan pada wilayah umum, maka selama masa konstruksi, rekayasa lalu lintas juga akan diatur secara optimal agar tidak menimbulkan kepadatan di jalur eksisting selama masa konstruksi. Sebelum dimulai pekerjaan, sosialisasi melalui beberapa media akan kami gencarkan sehingga kami menghimbau agar pengguna jalan dapat berhati-hati saat melalui Sitinjau Lauik selama masa pekerjaan,” imbuh Michael.

Proyek Fly Over Sitinjau Lauik I dengan nilai investasi sebesar Rp 2,793 triliun memiliki masa konsesi 12,5 tahun yang terbagi menjadi 2,5 tahun masa konstruksi (termasuk persiapan) dan 10 tahun masa layanan. Flyover ini memiliki panjang +2,78 km dimana terdapat 4 jembatan. HPSL sebagai entitas baru yang dibentuk khusus untuk proyek ini membawa kompetensi solid dari induk perusahaannya. Dengan komposisi kepemilikan Hutama Karya sebesar 55% dan PT Hutama Karya Infrastruktur sebesar 45%, HPSL berkomitmen menerapkan standar keunggulan dalam seluruh aspek proyek, mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga operasional.

Sebagai puncak rangkaian kegiatan hari kemerdekaan RI, HPSL melaksanakan Upacara Peringatan HUT RI ke-80 di lokasi proyek Fly Over Panorama I (Sitinjau Lauik I) pada 17 Agustus 2025 bersama seluruh tim, dilanjutkan berbagai lomba yang mempererat kebersamaan dan sportivitas. Mengusung tema nasional "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju," momentum kemerdekaan ini memperkuat komitmen perusahaan dalam membangun negeri.

“Flyover Sitinjau Lauik I dibangun untuk mengatasi kecelakaan yang sering terjadi di jalan ini. Proyek ini diharapkan dapat membuat perjalanan lebih aman dan lancar, serta membantu perekonomian daerah,” tutup Michael A.P. Rumenser, Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik.








Leave a Comment