
Paparkan Peta Jalan, Pertamina Perkuat Peran Strategis Sediakan Layanan Energi Bagi Masyarakat

- Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri memaparkan Pertamina sebagai bagian dari Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN, memastikan keberlangsungan energi untuk masyarakat dan melakukan optimasi bisnis di seluruh lini sehingga setiap kegiatan operasional berjalan lebih efisien dan efektif saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (11/9).
Jakarta, RADARIKN -- PT Pertamina (Persero) terus memperkuat peran strategisnya dalam menyediakan layanan energi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini terangkum dalam peta jalan (roadmap) jangka panjang Pertamina 2025-2029, untuk mendukung program Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi dan mewujudkan swasembada energi sebagaimana program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menjelaskan Pertamina sebagai bagian dari Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN, memastikan keberlangsungan energi untuk masyarakat. Untuk itu, Pertamina melakukan optimasi bisnis di seluruh lini sehingga setiap kegiatan operasional berjalan lebih efisien dan efektif.
“Upaya ini diharapkan mampu memaksimalkan nilai tambah serta memberikan manfaat optimal bagi keberlanjutan perusahaan,” ujar Simon saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (11/9).
Pada kesempatan tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza turut menjelaskan rencana jangka panjang Pertamina dalam menjalankan peran strategis di sektor energi. Berdasarkan Roadmap Jangka Panjang Pertamina Tahun 2025-2029, Pertamina mencanangkan kelanjutan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yakni memaksimalkan bisnis eksisting dan membangun bisnis rendah karbon.
Dalam paparannya, Oki menguraikan target-target peningkatan bisnis Pertamina di berbagai sektor dari tahun 2025 hingga 2029. Pertamina menargetkan peningkatan produksi minyak dari 560 ribu barrel minyak per hari (MBOPD) saat ini, menjadi 914 MBOPD tahun 2029. Demikian juga untuk gas alam, Pertamina mengincar peningkatan dari 2.713 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) menjadi 3.470 MMSCFD tahun 2029.
Untuk mendukung ketahanan energi khususnya BBM, imbuh Oki, Pertamina akan meningkatkan intake dari seluruh kilang Pertamina yang saat ini mencapai 315 juta barel, naik terus menjadi 382 juta barel di tahun 2029. “Peningkatan intake kilang akan berdampak kepada penyediaan BBM dalam negeri,” jelasnya.
Pertamina menargetkan akan meningkatkan penjualan BBM dalam negeri dari saat ini 72 juta kiloliter (KL) menjadi 90 juta KL di tahun 2029. Selaras dengan pertumbuhan tersebut, Pertamina akan meningkatkan pelayanan BBM kepada masyarakat.
Begitu juga kebutuhan gas industri dan rumah tangga, akan turut meningkat. Hal ini termasuk pertumbuhan jaringan gas rumah tangga dari 67 ribu menjadi 414 ribu sambungan rumah tangga (SRT) di tahun 2029 sebagai upaya Pertamina dalam menyediakan alternatif energi bersih dan ramah lingkungan.
“Segala rencana dan target tersebut bukan tanpa tantangan seperti tren harga minyak mentah dunia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk ketidakpastian geopolitik. Dengan dukungan stakeholder, Pertamina berkomitmen menjalankan roadmap untuk mencapai target Pemerintah dalam swasembada energi nasional,” tandas Oki.
Pertamina sebagai perusahaan energi nasional berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berdampak nyata bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya.
Leave a Comment