
Sentra Tas Tajur Tidak Berdaya Diserbu Barang Impor China, Menteri Maman Kasih Ide Ini ke Pegiat UMKM

- Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman. (Foto: istimewa)
Tangerang, RADARIKN -- Di tengah derasnya serbuan barang impor China di pasar domestik, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman memberi ide ke pegiat usaha UMKM untuk memproduksi tas bermerek atau branded tiruan alias KW.
Usulan itu disampaikan Maman acara Trade Expo Indonesia, Rabu (15/10) kemarin. Ia menanggapi banjir impor barang tiruan yang diduga membuat penjualan sentra tas Tajur Bogor melesu.
"Ini baru ide, saya pikir daripada kita repot-repot ya, pusing-pusing kenapa enggak UMKM kita juga produksi saja tas-tas KW juga kayak mereka (China). Ini baru ide ya," kata Maman.
Menurut dia, membuat barang kw bisa menjadi salah satu jalan agar UMKM dalam negeri bertahan di tengah gempuran barang impor. "Jadi artinya kalau di China saja bisa bikin kayak begitu, kenapa Indonesia enggak bisa bikin?" kata dia.
Dia pun memaparkan, barang kw buatan pengusaha lokal bisa dibuat semirip mungkin dengan hanya mengubah jenama atau nama brand. Mengenai hak kekayaan intelktual (HKI), kata dia, produksi barang KW oleh pelaku UMKM tak akan menjadi masalah lantaran dikeluarkan oleh Kementerian Hukum.
"Enggak ada yang salah. Yang ngeluarin HKI kan kita, Kementerian Hukum. Salahnya di mana? Siapa yang mau protes? Siapa yang mau protes bahwa ini kita buat di tempat kita sendiri? Yang penting selama itu bisa memberikan kemanfaatan untuk masyarakat, untuk UMKM kita, kenapa repot?" ujar dia.
"Masyarakat kan nggak bisa disalahkan juga. Namanya orang pengen punya tas mirip-mirip kayak Louis Vuitton, Hermes, Gucci gitu loh. China bikin KW 1, KW 2, KW 3. Ya udah kita dorong aja pengrajin-pengrajin kita bikin juga KW 1, KW 2, KW 3 nya. Kita buat persis sama."
Selain itu, Maman mengungkap pihaknya telah meminta bertemu dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk membahas mengenai banjirnya produk China di pasar domestik.
Meski begitu, ia belum merinci mengenai waktu pertemuan bersama Mendag untuk membahas dampak impor produk China ini. Kata dia, dalam pembahasan nanti tak hanya membahas mengenai satu atau dua produk saja.
"Pembahasan kita nanti dengan Kementerian Perdagangan tidak hanya produk tas, tapi ada beberapa produk-produk lainnya yang kita lihat cukup memiliki impact (dampak). Nah, salah satunya itu pengrajin alis mata. Itu juga kena dampak dari barang impor ini," kata dia.
Leave a Comment