
Startup Wars 2025: Kompetisi yang Memberikan Pengalaman Langsung dan Nyata Dunia Venture Capital

- Vice Rector of Student Affairs BINUS University, Prof. Dr. Ir. Yohannes Kurniawan, S.Kom., S.E., MMSI. (Foto: Jyg/radarikn)
Jakarta, RADARIKN -- Setelah melalui proses panjang sejak Juli 2025, ajang kompetisi Startup Wars tahun ini akhirnya memasuki babak grand final. Lima mahasiswa dari lima negara di Asia Tenggara terpilih sebagai finalis.
Kelimanya adalah, Team Lushpath Ventures (Indonesia), Team Spark Aura (Malaysia), Team Leverage (Filipina), Team Mitra Yoshuara Investasi (Singapura) dan Team CapEm (Vietnam).
Untuk mencari top three, kelima finalis akan bertarung mempresentasikan strategi investasi mereka di hadapan panel juri terkemuka dari komunitas venture capital (VC), startup, dan akademisi.
Selain itu, penilaian juga dilakukan oleh jajaran VC ternama di Asia Tenggara seperti B.I.G. Ventures, TNB Aura, Ares Management, Kopital Ventures, dan Singapore Venture & Private Capital Association.
Vice Rector of Student Affairs BINUS University, Prof. Dr. Ir. Yohannes Kurniawan, S.Kom., S.E., MMSI mengungkap, pada kompetisi Starup Wars 2025 kali ini panitia menantang para partispan di tiga kategori case study industries case, yakni Asset Management, Beauty, dan Cybersecurity. Para partispan bisa memilih satu diantara ketiga kategori tersebut sebagai proyeknya.
Berbeda dari kompetisi startup tradisional, Startup Wars 2025 menantang partisipan untuk memposisikan diri sebagai venture capitalists, mulai dari mengevaluasi model bisnis, hingga menentukan strategi investasi yang berpotensi menciptakan dampak ekonomi dan sosial.
Pendekatan berbasis simulasi ini dipercaya dapat memberikan pengalaman langsung kepada partisipan mengenai cara investor profesional menilai dan mengembangkan startup yang menjanjikan.
Menurutnya, kompetisi ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa Indonesia untuk merasakan langsung dunia venture capital secara real. “Ini menghubungkan pengetahuan akademis dengan pengalaman industri,” imbuh Yohannes saat ditemui awak media usai acara konferensi pers Startup Wars 2025, Jumat (17/10)
Ia mengatakan, di ajang kompetisi ini para partisipan di-challange untuk memiliki kreativitas cepat untuk mengubah model bisnis dengan cepat juga (flexible business model).
"Kenapa tantangannya seperti itu? karena saat ini kan customer preference cepat berubah. Nah, partisipan dituntut untuk bagaimana caranya bisa bikin model bisnis yang cepat berubah. Mereka nggak bisa bikin model bisnis yang fix, yang bisa bertahan lama seperti zaman dahulu. Nah, itu yang kita challange. Market research mereka harus kuat, sehingga ketika mereka benar-benar menjalani startup bisa lebih eksisting," papar Yohannes.
"Di BINUS, itu yang kita kita ajari pertama kali ke student. Mereka harus lebih peka terhadap data, makanya sedari awal kit selalu menganjurkan kepada student untuk melakukan research yang clear dan data yang valid. Hal itu nantinya bisa menentukan bisnis mereka bisa bertahan atau tidak. Itu yang selalu kita tekankan. Ketika bikin usaha yang dituntut tidak hanya kreativitas tapi juga harus ada data validasi di lapangan," jelas Yohannes.
Lebih jauh ia menjelaskan, Startup Wars 2025 ini merupakan kolaborasi kedua antara BINUS University dan TNB Aura, setelah di 2024. Meski begitu, kata Yohannes, tidak serta merta pasrtisipan asal BINUS otomatis terpilih untuk mengikut kompetisi ini.
Pada prosesnya, kata dia, kompetisi ini terbuka untuk mahasiswa kampus bisnis yang ada di lima negara ASEAN, yakni Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. "TNB Aura merupakan lembaga independen. Ajang kompetisi dibuka seluas-luasnya untuk mahasiswa di kampus 5 negara ASEAN. Partisipan asal BINUS juga ikut mendaftar dan ikut berkompetisi," jelasnya.
"Kompetisi dimulai pada Juli dan diikuti lebih dari 2.000-an partisipan. Kemudian dalam perjalanannya mengerucut menjadi 25 di babak semifinal, dan akhirnya hari ini, Jumat (17/10) terpilih 5 partisipan di babak grand final," ungkap Yohannes.
Sebelumnya, Co-Founder dan Managing Partner TNB Aura, Vicknesh R Pillay mengatakan ajang Startup Wars 2025 punya peran pentingnya menumbuhkan pola pikir investor di kalangan generasi muda.
“Startup Wars dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara pembelajaran akademis dan dunia investasi nyata. Dengan menangani kasus investasi langsung, mahasiswa belajar menilai ide yang berpotensi tumbuh, memahami dinamika pasar, dan membangun keyakinan seperti layaknya VC profesional,” jelas Vicknesh.
“Kami percaya talenta muda Indonesia memiliki kreativitas luar biasa dan potensi besar untuk menciptakan solusi bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berdampak sosial," ucap dia.
Adapun CEO Singapore Venture & Capital Association (SVCA), Sharon Lim mengatakan selain berkompetisi, ajang Startup Wars 2025 ini juga menjadi wadah jejaring strategis yang menghubungkan mahasiswa, investor, dan mitra industry menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan penting dalam lanskap inovasi regional.
“Kompetisi seperti Startup Wars sangat penting dalam mempersiapkan generasi investor dan pendiri berikutnya. Mereka menumbuhkan pola pikir analitis, wawasan strategis, dan pemahaman lintas negara yang esensial bagi masa depan kewirausahaan di Asia Tenggara," kata Sharon.
Leave a Comment