Krakatau Steel Pasien Pertama DAM, Bertahun-tahun Enggak Pernah Untung, Banyak Masalah!

radarikn.id
  • Danantara Asset Management mulai membenahi 43 badan usaha milik negara (BUMN), termasuk PT Krakatau Steel (KS). (Foto: istimewa)
  • Sabtu, 01 November 2025 - 11:25 WIB | Ind

Jakarta, RADARIKN -- Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, melalui PT Danantara Asset Management (DAM), mulai membenahi 43 badan usaha milik negara (BUMN). PT Krakatau Steel (KS) menjadi salah satu fokus awal.

Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas mengatakan, jumlah BUMN beserta anak dan cucunya saat ini mencapai 1.063 perusahaan.

"Jadi nanti 1.063 (BUMN) pelan-pelan akan ada yang menyusut. Kenapa? Karena banyak anak, cucu, cicit perusahaan dari 1.063, mungkin yang core-nya cuma 400 sampai 600. Yang lainnya, anak, cucu, cicit perusahaan. Bahkan anaknya si cicit," ungkap Rohan dikutip Sabtu (01/11).

Rohan mengatakan, tercatat sudah ada 43 BUMN yang mulai diperbaiki laporan keuangan hingga manajemen bisnisnya dalam 8 bulan sejak Danantara resmi dibentuk pada Februari 2025.

Ia menyoroti Krakatau Steel yang selama bertahun-tahun tidak pernah mencatatkan laba. Rohan mengatakan, DAM tengah menuntaskan berbagai masalah di perusahaan baja pelat merah tersebut.

"Krakatau Steel akan segera finalisasi, bongkar habis, enggak pernah untung, enggak pernah bagus dan efisien," katanya.

DAM akan membabat habis rencana bisnis yang menjadi beban perusahaan, misalnya investasi pabrik blast furnace yang sempat menjadi kontroversi karena mangkrak. "Dia punya banyak persoalan dari investasi yang enggak pas ada namanya blast furnace," tegas Rohan.

Padahal, kata dia, Krakatau Steel merupakan salah satu perusahaan baja terbesar dan terlengkap di dunia, karena memiliki fasilitas sendiri mulai dari pelabuhan, pembangkit, hingga pengolahan air.

"Untuk menutupi kehidupannya, dipenggal-penggal mulai dijual pengolahan airnya dan seterusnya, hampir hilang pelabuhannya. Padahal modal utama itu pelabuhan paling dalam di Indonesia, itu enggak dimiliki di tempat lain," jelas Rohan.

Ia menyebut, Danantara akan melakukan “rekayasa positif” untuk menyehatkan kembali Krakatau Steel, termasuk memperbaiki tata kelola dan keuangan perusahaan.

"Jadi itu yang juga kita lakukan. Rekayasa positif. Keuangannya yang kita harus perbaiki dan sebagainya," ucap Rohan.

Leave a Comment