Akta Inbreng Ditandatangani, PT Len Industri Resmi Nakhodai Holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID

radarikn.id
  • Penandatanganan dan penyerahan Akta Inbreng dari Kementerian BUMN RI kepada PT Len Industri (Persero) dilakukan di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, pada Rabu (2/03).
  • Rabu, 02 Maret 2022 - 18:38 WIB | Gaoza

Jakarta, GPSIndonesia – PT Len Industri (Persero) resmi menjadi Holding BUMN
Industri Pertahanan (Indhan) pada 2 Maret 2022.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah antara PT Len Industri (Persero)
selaku induk holding dengan empat anggota Indhan lainnya yaitu PT Dirgantara
Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad dan PT Dahana.

Penandatanganan dan
penyerahan Akta Inbreng dari Kementerian BUMN RI kepada PT Len Industri
(Persero) dilakukan di Kantor Kementerian BUMN RI Jakarta, pada Rabu (2/03).

Dengan demikian, Kementerian BUMN telah resmi mengalihkan saham empat
indhan kepada PT Len Industri (Persero).

Saat ini, Len sebagai induk holding
Defend ID memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggota holding Defend ID.

Sementara itu, pemerintah memiliki 1 lembar saham seri A Dwiwarna keempat
perusahaan tersebut serta 100 persen saham Len.

“Proses Holding Industri Pertahanan tidak menyebabkan perubahan pengendalian
negara terhadap anggota Holding. Negara tetap memegang kontrol baik secara
langsung melalui kepemilikan saham seri A Dwiwarna maupun secara tidak
langsung melalui Len,” terang Wamen I BUMN Pahala Nugraha Mansury.

Pengalihan saham ini sebelumnya telah mendapatkan restu dari Presiden RI Joko
Widodo pada Januari lalu melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.5 Tahun 2022
tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT Len
Industri (Persero). PP juga telah dilengkapi Keputusan Menteri Keuangan (KMK)
No.40/KMK.06/2022 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara RI ke
dalam Modal Saham PT Len Industri (Persero) yang ditandatangani Menteri
Keuangan Sri Mulyani pada 14 Februari lalu.

Direktur Utama PT Len Industri (Persero) mengatakan, Holding BUMN Industri
Pertahanan akan membawa manfaat bagi seluruh anggota holding, terutama peningkatan kemampuan anggota holding dalam hal finansial, serta akses terhadap
pendanaan. Holding juga dipercaya dapat memperluas pasar Industri Pertahanan
ke skala regional dan internasional, termasuk meningkatkan bargaining power
dalam kerjasama alih teknologi dengan mitra asing.

"Tanggal 2 Maret 2022 ini merupakan hari lahirnya Holding BUMN Industri
Pertahanan dengan brand dan nama Defend ID. Terimakasih kepada Kementerian
BUMN dan seluruh stakeholder BUMN Indhan yang terus mendukung proses
pembentukan holding ini,” ungkap Bobby.

Bobby juga menjelaskan bahwa pembentukan Holding BUMN Indhan harus
menjadi solusi dalam membangun industri pertahanan nasional yang maju, kuat,
mandiri dan berdaya saing. Tujuan jangka panjang holding ini adalah menciptakan
kemandirian alpalhankam (alat peralatan pertahanan dan keamanan) TNI dan
POLRI, mengintegrasikan industri pendukung C5ISR (Command, Control,
Communication, Computer, Cyber, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance)
dan energetic material, pengembangan supply chain, serta mendukung program
prioritas pemerintah.

Pada event ini juga dilakukan penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama
Holding BUMN Indhan untuk mensukseskan program-program serta
pengembangan industri pertahanan di Indonesia. Anggota holding berkomitmen
melaksanakan upaya terbaik dalam melaksanakan program strategis klaster
industri pertahanan dan membentuk empat Tim Taskforce guna mendukung
pelaksanaannya.

Komitmen bersama tersebut ditandatangani oleh kelima Direktur Utama anggota
holding yaitu, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur
Utama PT Dahana Wildan Widarman, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, PT
Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dan PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.


Peluncuran Komunitas Milenial Defend ID

Selain penyerahan akta inbreng, acara ini juga diisi dengan peluncuran komunitas
Milenial Defend ID yang diberi nama Young Defend dan Talkshow yang dipandu
langsung oleh Wamen I BUMN.

Talkshow mengusung tema "Kiprah dan Kolaborasi
Millennials Wanita Defend ID”.

Talkshow menghadirkan perwakilan milenial wanita yang telah menempati posisi
strategis di BUMN Indhan masing-masing. Milenial bercerita tentang peluang pengembangan karier untuk karyawan wanita dan peluang kolaborasi antar
anggota Defend ID.

Seluruh rangkaian acara disaksikan oleh Komisaris Utama PT Len Industri (Persero)
Muhammad Herindra, Deputi Bidang Keuangan & Manajemen Risiko Kementerian
BUMN Nawal Nely, Deputi Bidang Hukum & Perundang-undangan Carlo B. Tewu,
Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Liliek Mayasari Asisten Deputi Bidang
Keuangan Bin Nahadi, Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi Rini Widyastuti,
jajaran Dewan Komisaris dan Direksi anggota Indhan, milenial serta karyawan
masing masing anggota holding yang hadir secara offline maupun online.


Program Prioritas dan Fokus Bisnis Anggota Defend ID

"Pada fase tahun 2022-2023, spin off operasional bisnis induk holding akan
dilakukan secara bertahap. Operasional bisnis di PT Len Industri, baik yang non-
pertahanan maupun pertahanan akan diturunkan kepada entitas anak
perusahaannya," terang Bobby.

Holding akan dapat meminimalisir terjadinya tumpang tindih produk antar anggota
Defend ID. Len sebagai induk holding berperan mewujudkan interoperability atau
mengintegrasikan elektronik 3 matra TNI baik darat, laut, maupun udara.

Len, PTDI, PAL, Pindad, dan Dahana akan memiliki fokus bisnis dan program
prioritasnya masing-masing setelah holding berjalan.

Len fokus pada platform dan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) yang menjadi
penentu superioritas alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan terintegrasinya
berbagai sistem pertahanan nasional (Network Centric Warfare) dengan radar
pertahanan, penginderaan bawah air dan satelit militer sebagai program
prioritasnya.

PTDI fokus pada pengembangan platform matra udara dan MRO dengan pesawat
tempur, rudal, dan drone sebagai program prioritasnya. PAL Indonesia fokus pada
pengembangan platform matra laut dan MRO dengan kapal selam sebagai program
prioritasnya.

Pindad fokus pada pengembangan platform matra darat dan MRO serta penyediaan
senjata dan munisi dengan medium tank dan roket sebagai program prioritasnya.

Dahana fokus pada pengembangan produk energetic materials atau bahan peledak
untuk seluruh matra dengan propelan sebagai program prioritasnya.

Leave a Comment