ID FOOD Perluas Ekosistem Peternakan Terintegrasi di Bali Dorong Kemandirian Pangan Lokal

radarikn.id
  • ID FOOD bersama peternak Dinas Peternakan, dan stakeholder lainnya akan berperan dalam ekosistem peternakan terintegrasi, mulai dari proses unloading sapi ke tempat kandang penampungan, pemeriksaan Ante mortem, penyembelihan, penggantungan sapi, deboning, penyimpanan di cold storage hingga distribusi daging.
  • Jumat, 07 Oktober 2022 - 16:19 WIB | Deka

Jakarta, GPSIndonesia -- Sebagai upaya pemerataan ketersediaan pangan, Holding Pangan ID FOOD kembali 
memperluas ekosistem pangan, khususnya komoditas sapi di Provinsi Bali.

Hal ini melalui sinergi Pemerintah Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH) Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi Bali, Tokoh masyarakat hingga Akademisi lokal Bali diantaranya Universitas Udayana, Universitas Warmadewa dan IPB University.

Direktur Komersial Holding Pangan ID FOOD, Ardiansyah Chaniago mengatakan kontribusi ID FOOD dalam program perluasan ekosistem peternakan terintegrasi ini merupakan solusi untuk ketersediaan komoditas sapi di wilayah lokal Bali, pasalnya wilayah ini merupakan destinasi wisata yang diminati baik domestik maupun mancanegara.

“Bali merupakan wilayah destinasi wisata favorit, oleh karenanya terdapat potensi kebutuhan pangan sapi untuk di restaurant maupun perhotelan lokal,”ujar Ardiansyah.

Selain itu Vice President Agro Holding Pangan ID FOOD, Ferry Fardiansyah Marzuki menambahkan bahwa melalui program ini, ID FOOD bersama peternak Dinas Peternakan, dan stakeholder lainnya akan berperan dalam ekosistem peternakan terintegrasi, mulai dari proses unloading sapi ke tempat kandang penampungan, pemeriksaan Ante mortem, penyembelihan, penggantungan sapi, deboning, penyimpanan di cold storage hingga distribusi daging.

“ID FOOD dorong kurangi ketergantungan impor daging, karena tidak dipungkiri _Restaurant_ ataupun perhotelan lokal di wilayah Bali banyak terdapat impor, padahal daging sapi Bali memiliki banyak keunggulan,”Ungkap Ferry.

“Mengurangi impor dan menciptakan kemandirian pangan lokal,” jelasnya lagi.

Ferry melanjutkan program penguatan sektor peternakan terintegrasi ini pun telah dilakukan trial pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan – Ruminansia (RPH-R) di Kabupaten Badung beberapa hari lalu dan disaksikan oleh tokoh masyarakat Bali yang juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas yang membidangi Peternakan di Kota/Kabupaten se-Bali, Kepala Dinas yang membidangi Peternakan Kab. Indramayu, pelaku usaha daging dan sapi Bali, perguruan tinggi (Fakultas Peternakan IPB University dan Fakultas Peternakan Universitas Udayana), Balai Besar Veteriner Denpasar.

"Upaya penguatan sektor peternakan ini juga mendorong Peternak untuk melakukan peningkatan penggemukan sapi agar ukuran sapi semakin berbobot, peternak pun sejahtera dengan hilirnya didistribusikan ke industri perhotelan, UMKM dan lainnya,”terangnya. 

Leave a Comment