HUT ke-59, PGN Tegaskan Rencana Strategis Dorong Peran Gas Bumi Sebagai Energi Transisi

radarikn.id
  • Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko memotong tumpeng perayaan PT PGN Tbk tepat berusia 59 tahun pada 13 Mei 2024. Pada usia ini PGN selaku Subholding Gas Pertamina menegaskan komitmennya dalam perannya memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.
  • Senin, 13 Mei 2024 - 17:25 WIB | Puji Harpa

Jakarta, RADARIKN -- PT PGN Tbk tepat berusia 59 tahun pada 13 Mei 2024. Pada usia ini PGN sebagai Subholding Gas Pertamina menegaskan komitmennya dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi.

Rencana-rencana strategis telah disusun agar PGN dapat memperkuat peran tersebut di tengah kondisi pasar yang dinamis.

“Pada usia saat ini, PGN diharapkan semakin kuat dan terus bertekad untuk membangun infrastruktur pipeline maupun beyond pipeline, termasuk LNG Trading. Kedepan, PGN menjadi harapan Pertamina dalam transisi energi. Jika melihat trilema energi, gas memiliki harapan yang sangat besar di masa transisi,” ujar Direktur Logistik& Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution dalam Perayaannya dalam Perayaan Puncak HUT PGN ke-59, (13/5/2024).

Kedepan, peluang lebaran masih terbuka. Apalagi didukung dengan RJPP Pertamina dimana di sisi hulu produksi gas akan meningkat cukup signifikan, PGN diharapkan dapat memanfaatkannya.

“PGN juga diharapkan bisa semakin bersinergi dengan subholding yang lain, salah satunya dengan Subholding C&T untuk membantu mengurangi impor LPG. Beberapa pilot project sudah berjalan ke sana, harapannya jaringan gas semakin banyak dan LPG bersubsidi (3 kg) dapat disubtitusi dengan jaringan gas bumi. Dengan demikian, strategi ke depan untuk transisi gas dapat semakin nyata,” ujar Alfian.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PGN Amien Sunaryadi mendorong PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat dengan memperluas jangkauan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah. “Mari tingkatkan sambungan jaringan gas ke depan. Tidak semua tempat mudah dilalui oleh jaringan pipa, karena itu distribusi gas harusnya melalui beyond pipeline atau CNG,” katanya.

Menurut Amien, penting bagi PGN meningkatkan pemanfaatan CNG untuk jargas yang berkualitas, mengingat jargas merupakan prioritas teratas. Jargas pembangunan harus besar-besaran untuk menduduki market leader CNG dan keberadaan PGN bisa betul-betul terlihat di masyarakat. “Mari bekerja bersama-sama, mari kerja cepat dan mencapai KPI yang sudah dicanangkan,” kata Amien.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengutarakan optimisme PGN dalam pengembangan gas bumi di Indonesia juga berdasarkan catatan dari Kementerian ESDM bahwa pemanfaatan energi fosil minyak dan gas masih berperan penting dalam menjaga pasokan energi nasional. Khususnya gas bumi, energi ini digunakan sebagai transisi energi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. PGN akan tetap mengedepankan integrasi pembangunan infrastruktur gas bumi dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan integritas tinggi.

“Dalam rangka mengambil momentum perbaikan ekonomi, percepatan transisi energi, serta kebutuhan untuk mengembangkan segmen bisnis atau produk turunan di masa depan yang mendukung penurunan emisi karbon, PGN mengambil langkah-langkah strategi yang dituangkan dalam tiga pilar pengembangan bisnis, yaitu Grow, Adapt, dan Keluar (GAS). Tujuh Program Gasifikasi Nasional akan tetap dilanjutkan dalam pilar Grow. Sedangkan program-program baru seperti LNG Trading dan pengembangan bisnis biomethane, CO² Transport, dan hilirisasi gas akan masuk ke dalam pilar Adapt serta pilar Step-out,” jelas Arief.

Segmen industri diperkirakan masih akan menjadi penopang utama permintaan gas bumi, seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang menggeliat. Volume dari segmen rumah tangga juga akan meningkat seiring target penambahan 117 ribu sambungan rumah tangga pada tahun 2024.

Di samping itu, PGN melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan bisnis Anak Perusahaan dengan membangun LNG Hub Arun, mengembangkan bisnis energi bersih dan terbarukan serta optimalisasi bisnis hulu.

PGN juga akan mengembangkan beberapa proyek untuk regasifikasi LNG dan mini LNG guna memenuhi kebutuhan gas yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi. Hal ini merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat pasokan gas bumi di masa depan. Tak hanya itu, PGN akan melakukan pengembangan bisnis baru yang utamanya mendukung NZE seperti biometana, petrokimia, hidrogen, dan transportasi CO2.

Saat ini PGN mengelola jaringan pipa gas bumi sepanjang ±12.692 KM, naik 10% dari tahun 2022 atau bertambah 1.167 KM dan mengelola 4 terminal LNG. Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 825.856 pelanggan rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.

“Kami optimis kinerja akan tetap baik pada tahun-tahun mendatang, salah satunya karena kondisi perekonomian dalam negeri yang terjaga. Kami tetap berpegang pada strategi-strategi utama. Pada saat yang sama, kami menerapkan sistem manajemen risiko, pengendalian internal serta pengelolaan keuangan yang disiplin dan berhati-hati,” ujar Arief.

Dalam menjalankan langkah-langkah strateginya, PGN menyadari akan menghadapi dinamika yang berdampak pada perusahaan. Oleh karena itu, PGN akan terus memastikan pengelolaan bisnis gas bumi perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip keinginan dan tata kelola yang baik.

“PGN berkomitmen dan konsisten untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri di masa transisi energi melalui penguatan pasokan gas maupun perluasan infrastruktur gas bumi. Kesiapan PGN juga diperkuat untuk implementasi ESG dan energi hijau melalui pemilihan teknologi yang optimal dalam diversifikasi energi dan pelestarian penggunaan energi terbarukan,” tutup Arief.

Leave a Comment