WEGE Rampungkan Gedung Ina TEWS, Pusat Backup BMKG di Bali

radarikn.id
  • PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan satu proyek bangunan gedung Pusat backup BMKG di Bali yang dikenal dengan nama Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early WarningSystem).
  • Senin, 16 Juni 2025 - 16:45 WIB | Jyg

Denpasar, RADARIKN -- PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan satu proyek bangunan gedung Pusat backup BMKG di Bali yang dikenal dengan nama Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early WarningSystem).

Gedung ini berfungsi sebagai pusat komando cadangan untuk layanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika serta sistem peringatan dini tsunami. Sabtu (14/6).

Diresmikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang didampingi oleh beberapa pejabat seperti Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Badung, Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, serta para pejabat BMKG lainnya. Turut hadir pula mendampingi Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita dan Direktur Operasi 1 Bagus Tri Setyana.

Dwikorita menjelaskan bahwa peresmian ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta.

“Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia. Fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik," Terangnya dalam sambutan peresmian.


Secara kontraktual proyek pembangunan Gedung InaTews ini terbagi menjadi dua seperti di Jakarta dan Bali. Adapun penerapan teknologi yang terpasang dalam bangunan gedung pun berbeda, Hadian pun menjelaskan bahwa pada Gedung Backup Center InaTews Bali ini menggunakan Lead Rubber Bearing (LRB) yang disesuaikan oleh karakteristik tanah yang ada di Denpasar.

“Secara demografis Bali memiliki karakteristik tanah yang berbeda yaitu berpasir. Inilah yang menjadi tantangan sehingga kami juga harus memberikan ‘treatment’ khusus yang berbeda dalam pemasangan untuk Teknologi Base Isolation tipe Lead Rubber Bearing (LRB) yang digunakan pada gedung InaTews BMKG di Bali ini. Terdapat 18 titik LRB yang kami terapkan dengan cara simultan dan berurutan dengan struktur lainnya, teknologi inilah yang menjadi konsentrasi kami hingga Gedung ini berdiri”. Jelas Hadian.

Hadian pun menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan BMKG kepada WEGE untuk kembali pengembangkan infrastruktur BMKG yang sebelumnya telah menyelesaikan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Tangerang pada Maret 2024 lalu dengan konsep bangunan hijau.


Senada dengan itu, Kepala BNPB, Suharyantopun menyampaikan apresiasi atas langkah strategis ini. “Gedung ini sangat penting sebagai bagian dari penguatan sistem hilir penanggulangan bencana. Dengan kehadiran Command Centerdi Bali, kita berharap informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat dan akurat ke daerah-daerah, meminimalkan korban saat bencana terjadi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Apresiasi mendalam juga datang dari Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, yang menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk bersinergi erat dengan BMKG demi memperkuat kesiapsiagaan daerah.

“Kami berharap kehadiran BMKG dan sistem peringatan dini ini benar-benar memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi bersama kabupaten/kota akan terus menjaga koordinasi agar informasireal-timedari BMKG dapat segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

Dwikorita pun menambahkan bahwa BMKG meyakini bahwa peresmian ini bukanlah akhir dari sebuah proyek konstruksi, melainkan awal dari transformasi besar sistem mitigasi bencana di Indonesia. Komitmen untuk membangun ketangguhan nasional akan terus diperkuat dengan pendekatan yang ilmiah, kolaboratif, dan responsif.

Leave a Comment