
Kolaborasi WIKA dan UGM Berhasil Tingkatkan Hasil Panen Raya Petani di Gunung Kidul

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Desa Grogol menggelar Panen Raya pada Sabtu (02/08), di Kabupaten Gunung Kidul.
Jakarta, RADARIKN -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Desa Grogol menggelar Panen Raya pada Sabtu (02/08), di Kabupaten Gunung Kidul.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara sektor Industri, Akademisi, dan Pemerintah Desa dalam mendorong metode pertanian cerdas yang dapat meningkatkan hasil panen di lahan kering. Selain memperkuat ketahanan pangan lokal, inisiatif ini juga selaras dengan semangat Asta Cita Pemerintah dalam membangun Indonesia.
Program ini memberikan manfaat langsung bagi petani yang kini memiliki semangat baru dalam mengelola lahan kering dengan pendekatan pertanian cerdas. Melalui metode pertanian cerdas ini, dalam satu tahun masyarakat dapat melakukan panen sebanyak 3 kali, dibandingkan sebelumnya yang hanya dapat melakukan panen sekali. Ketersediaan air irigasi tetap terjaga meskipun di musim kemarau, dan variasi komoditas pertanian pun meningkat, termasuk tanaman hortikultura. Selain memperkuat ketahanan pangan, hasil kolaborasi ini juga membuka peluang pengembangan kawasan agrowisata berbasis pertanian dan peternakan. Pemerintah Desa Grogol berharap program ini dapat berlanjut dan direplikasi di wilayah lain demi mewujudkan "Lumbung Ketahanan Pangan Desa”.
Sinergi antara desa, universitas, dan BUMN melalui program TJSL menjadi wujud konkret pembangunan desa yang berkelanjutan. Pemerintah desa sebagai pemilik kebijakan lokal, universitas sebagai pusat inovasi, dan WIKA sebagai mitra industri menciptakan ekosistem pembangunan yang saling melengkapi dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Kemandirian desa menjadi cita-cita bersama yang dapat dicapai melalui ketahanan pangan. Desa yang mampu mengelola sumber dayanya sendiri akan tumbuh menjadi komunitas yang tangguh dan berdaya. Harapannya, kolaborasi lintas sektor ini terus menjadi motor penggerak dalam membangun desa yang sejahtera.
Dalam konteks budaya lokal, semangat panen raya juga merefleksikan nilai-nilai kearifan tradisional masyarakat agraris, termasuk penghormatan terhadap Dewi Sri—dewi padi dan lambang kesuburan yang dianggap sebagai asal mula tanaman padi dan pelindung para petani. Dewi Sri diyakini menjaga kesuburan sawah dan hasil panen, sehingga panen raya menjadi bukan hanya perayaan keberhasilan pertanian, tetapi juga bentuk syukur atas berkah alam dan harmoni antara manusia dan lingkungan.
WIKA terus berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan, "WIKA percaya bahwa kolaborasi adalah kunci dalam menciptakan solusi nyata untuk ketahanan pangan dan kemandirian desa. Melalui inisiatif program TJSL seperti ini, WIKA ingin berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan bagi masyarakat."
Leave a Comment