
Kemendikdasmen Berhasil Raih 4 Penghargaan dari Government Public Relation (GPR) Institute 2025
- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meraih empat penghargaan dari Government Public Relation (GPR) Institute.
Jakarta, RADARIKN -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meraih empat penghargaan dari Government Public Relation (GPR) Institute. Kemendikdasmen meraih GPR Champion 2025 untuk kategori Pengelolaan Komunikasi Publik Digital dan Top GPR Award 2025 untuk kategori Pengelolaan Digital Komunikasi Publik. Sedangkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, meraih penghargaan sebagai Top GPR Figure 2025. Selanjutnya, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) meraih penghargaan sebagai Top GPR Leader 2025.
Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Media (SKM) Kemendikdasmen, Ma`ruf menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “ _Alhamdulillah_, Terima kasih kepada GPR yang telah memberikan penghargaan ke Kemendikdasmen. Ini menjadi bukti dan motivasi buat kita di Kemendikdasmen supaya bekerja lebih baik lagi mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Semoga tahun depan (kinerja kami) lebih baik dan kami bisa memberikan lebih banyak hal untuk pendidikan di Indonesia melalui program yang lebih bermutu demi mewujudkan generasi emas 2045,” tuturnya di Jakarta, Selasa (5/11).
Pada kesempatan yang sama, Kepala BKHM, Anang Ristanto yang meraih penghargaan sebagai Top GPR Leader 2025 turut menyampaikan rasa syukur dan apresiasi bagi tim humas Kemendikdasmen. “Terima kasih atas kerja bersama dan kekompakan seluruh tim humas kementerian. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan Indonesia dan menjadi amal ibadah kita bersama,” ucapnya.
GPR Institute menggelar ajang bergengsi 5th TOP GPR Award 2025, 3rd Top Figure Award 2025, dan 3rd Top GPR Leader 2025 di Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian 5th GPR Forum 2025 yang mengusung tema “Digital Trust & Public Engagement: Peran Strategis GPR di Era Disrupsi”. Dalam era digital yang penuh dinamika, peran Government Public Relations (GPR) tidak lagi terbatas sebagai corong informasi, tetapi juga sebagai fasilitator komunikasi dua arah yang mampu membangun kepercayaan publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Dalam keterangannya, Founder GPR Institute, Widodo Muktiyo, menekankan pentingnya peran GPR di tengah arus informasi yang begitu deras. Menurutnya, peran GPR tidak hanya sekadar menyampaikan informasi secara satu arah, GPR kini dituntut untuk hadir sebagai fasilitator komunikasi yang interaktif, partisipatif, dan berbasis teknologi. “GPR bukan sekadar penyampai kebijakan, tetapi juga pengelola persepsi publik yang mampu menumbuhkan kepercayaan digital dan memperkuat keterlibatan masyarakat.”
Ia berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini mampu menjadi wahana refleksi sekaligus inovasi bagi para praktisi GPR dalam menghadapi tantangan digitalisasi, disinformasi, serta meningkatnya ekspektasi publik terhadap transparansi pemerintah.
Di sisi lain, Direktur GPR Institute, Arief Munajad, juga menegaskan bahwa era disrupsi digital telah membawa perubahan luar biasa yang bukan hanya menyentuh aspek teknologi, tetapi juga cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, hingga membangun relasi sosial. “GPR kini dituntut untuk tidak sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan komunikasi publik berjalan kredibel, transparan, dan inklusif. _Public engagement_ menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya sebagai penerima pesan, melainkan juga mitra aktif dalam proses pembangunan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Co-Founder GPR Institute, Tri Raharjo, menyampaikan bahwa penilaian Top GPR Award 2025 dilakukan sejak Juli hingga September 2025 dengan metode riset digital terhadap seluruh Kementerian, lembaga negara, komisi negara, hingga pemerintah daerah. Ia menjelaskan bahwa hanya instansi yang mencapai dominan pemberitaan positif (≥90%) dan meraih skor akhir minimal 70 poin yang berhak menerima penghargaan ini.
“Kami menggunakan tiga parameter utama, yaitu aspek _Digital Awareness, Digital Media & Website_, dan _Social Media_. Penilaian ini memastikan bahwa instansi penerima penghargaan benar-benar memiliki reputasi positif di ruang digital,” ujar Tri Raharjo.
Melalui ajang penghargaan ini, GPR Institute berharap dapat memberikan apresiasi kepada para instansi dan insan humas pemerintah yang berhasil menjalankan program komunikasi publik secara efektif, sekaligus mendorong peningkatan citra, reputasi, dan kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah. Selain sebagai bentuk penghargaan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang berbagi pengalaman, inspirasi, serta pengetahuan bagi para praktisi GPR dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital.

Leave a Comment