Menteri Trenggono Ajak Negara-Negara Anggota RPOA-IUU Perkuat Kerja Sama Berantas IUU Fishing

radarikn.id
  • Menteri Trenggono berkomitmen untuk terus mendorong kerja sama dengan negara-negara di Kawasan dalam pemberantasan IUU Fishing.
  • Rabu, 11 Agustus 2021 - 10:06 WIB | Gaoza

Jakarta, GPSIndonesia --  Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak negara-negara anggota Regional Plan of Action to Combat Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (RPOA-IUU) yang terdiri dari negara-negara ASEAN plus Australia, Papua Nugini dan Timor-Leste untuk meningkatkan kerja sama dalam pemberantasan IUU Fishing di Kawasan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Trenggono dalam _keynote speech_ pada Pembukaan International _Workshop on Eradicating IUU Fishing_ yang diselenggarakan pada Senin (9/8/2021). Penyelenggaraan workshop ini sendiri merupakan bentuk komitmen Menteri Trenggono untuk terus mendorong kerja sama dengan negara-negara di Kawasan dalam pemberantasan _IUU Fishing_.

"Perlu kita pertegas bersama bahwa memerangi _IUU Fishing_ dalam berbagai keadaan bukan hanya menjadi tanggung jawab satu negara. Kerja sama antar negara merupakan aspek penting dalam pemberantasan _IUU Fishing_ yang perlu dijaga dan diperkuat,” ujar Menteri Trenggono.

Menteri Trenggono juga menggarisbawahi kemungkinan bahwa pandemi global Covid-19 akan meningkatkan risiko terjadinya _IUU Fishing_. Hal tersebut didasarkan pada temuan _Food and Agriculture Organization_ yang melihat dampak pandemi ini memperlemah pelaksanaan _Monitoring, Control dan Surveillance (MCS)_ di berbagai negara.

“Salah satu dampaknya adalah meningkatnya kompleksitas pemberantasan _IUU Fishing_,” jelas Menteri Trenggono.

Lebih lanjut, Plt.  Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Antam Novambar menyampaikan bahwa dalam perspektif kerja sama pemberantasan _IUU Fishing_, Indonesia memiliki komitmen yang jelas dan kuat. Komitmen tersebut salah satunya telah ditunjukkan melalui 14 tahun perannya sebagai Sekretariat RPOA-IUU.

“Indonesia sebagai Sekretariat RPOA-IUU telah bekerja bersama dengan 11 negara anggota dan beberapa organisasi mitra dalam memperkuat kerja sama dan menjaga semangat kebersamaan dalam memberantas _IUU Fishing_”, ujar Antam.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Sekretariat RPOA-IUU yang juga merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal PSDKP,  Suharta yang berharap melalui International Workshop yang diikuti oleh 11 negara anggota RPOA-IUU ini dapat dibangun pemahaman bersama terkait aspek-aspek dalam pemberantasan _IUU Fishing_ dan kolaborasi antar negara untuk mencegah dan memerangi praktik _IUU Fishing_.

“Dengan adanya kesamaan pemahaman dan semangat kerja sama ini, diharapkan akan semakin memperkuat upaya pemberantasan _IUU Fishing_”, ujarnya

International Workshop on Eradicating IUU Fishing yang dilaksanakan atas kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, , Kementerian Luar Negeri, Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM-CSSTC) dan Sekretariat RPOA-IUU  berlangsung selama tiga hari, 9-11 Agustus 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 negara anggota RPOA-IUU yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam. Sejumlah pakar dan praktisi perikanan dunia yang hadir diantaranya berasal dari University of Indonesia, Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS) of Wollongong University, FAO- Regional Asia Pacific (RAP), Marine Stewardship Council, INTERPOL, dan SEAFDEC.

Baca Juga :

KKP Terima Hibah Kapal WWF Indonesia
  • Senin, 10 Oktober 2022 - 08:27 WIB

Leave a Comment