Kemenhub Tambah 2 Koridor Lagi Di Layanan Batik Solo Trans

radarikn.id
  • “Launching Batik Solo Trans koridor 5 dan 6 adalah angkutan aglomerasi yang menjangkau sampai Sukoharjo.
  • Kamis, 30 Desember 2021 - 20:46 WIB | Gaoza

Solo, GPSIndonesia – Setelah menambah layanan 5 kota baru di tahun 2021 ini, Kementerian Perhubungan kembali menambah layanan koridor baru bagi program _Buy The Service_ (BTS) di Kota Solo.

Melalui program BTS Teman Bus yang bernama Batik Solo Trans ini, Kemenhub c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Darat meluncurkan koridor 5 dan 6 di Balaikota Surakarta pada Kamis (30/12).

Direktur Angkutan Jalan, Suharto yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, “Launching Batik Solo Trans koridor 5 dan 6 adalah angkutan aglomerasi yang menjangkau sampai Sukoharjo. Kami mengucapkan selamat kepada Kota Solo yang hingga saat ini telah mengekspansi hingga 6 koridor,” kata Suharto.

Adapun koridor 5 dan 6 tersebut akan melayani rute antara lain :

• Koridor 5 : Terminal Kartosuro – Pasar Bekonang PP yang terdiri dari 23 Unit Bus Siap Operasi dan 3 Unit Bus Cadangan dengan jarak layanan 52,6 km;

• Koridor 6 : Terminal Tirtonadi – Solobaru PP terdiri dari 10 Unit Bus Siap Operasi dengan jarak layanan 21,46 km.

Menurut Suharto, Kota Solo telah berhasil menjadi rujukan kota-kota yang saat ini tengah mengembangkan angkutan massal layanan Teman Bus. “Karena saat ini telah ada 10 kota yang dikembangkan layanan Buy The Service, tentunya saat ini banyak kota dan Pemerintah Daerah ingin belajar bagaimana manajemen dan pengelolaan BTS,” katanya.

Menurut Suharto, secara umum Kota Solo sudah mampu mengimplementasikan _master plan_ penataan angkutan massal perkotaan yang kuat sekaligus mampu menyadarkan masyarakat bahwa transportasi massal adalah hal yang penting. Ke depannya diharapkan penggunaan transportasi massal di Kota Solo ini dapat membantu mengurangi polusi udara akibat penggunaan kendaraan bermotor pribadi.

“Kita juga menyadari pertumbuhan transportasi khususnya kendaraan pribadi di Indonesia saat ini rata-rata 13% per tahun, sementara pertumbuhan prasarana rata-rata di bawah 1% sehingga kalau kita mencoba bersaing dengan pertumbuhan maka yang terjadi adalah kepadatan dan kemacetan,” tambah Suharto.

Ia menjabarkan bahwa kemacetan menimbulkan banyak konsekuensi lain yang cenderung merugikan. “Seperti CO2, maupun polutan yang berpengaruh pada kondisi fisik kita. Dengan jumlah armada (Batik Solo Trans) mencapai 126 unit, maka jumlah SDM yang terlibat tidak kurang dari 700 orang yang merupakan hasil pemberdayaan masyarakat di Solo raya,” jelas Suharto lebih lanjut.

Menurutnya untuk dapat mengurangi emisi gas buang secara masif tidak hanya dibutuhkan peran dari Pemerintah Pusat tapi juga Pemerintah Daerah.

“Kami akan terus mengakomodir regulasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memberi pelayanan angkutan umum dengan konsep BTS yang akan kita lakukan. Pelayanan BTS baik di Solo maupun 9 kota lainnya masih gratis tapi saat ini kami masih menunggu regulasi yang mengatur tarif tadi. Konsep kami untuk pelajar jauh dekat Rp2.000, sementara umum Rp3.000,” jabarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Provinsi Jawa Tengah- D.I. Yogyakarta Eko Agus Susanto, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Bupati Karanganyar Juliyatmono. 

Leave a Comment