Akselerasi Pembangunan Kampung Budidaya, KKP Salurkan Bantuan Benih Ikan Papuyu Di Kalimantan Tengah

radarikn.id
  • DJPB melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin minggu lalu telah memberikan bantuan benih ikan papuyu sebanyak 43 ribu ekor di Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
  • Selasa, 07 Juni 2022 - 10:01 WIB | Yani

Jakarta, GPSIndonesia – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) terus mendorong agar program prioritas yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan produksi ikan air tawar segera terealisasi dengan baik.

Salah satu bentuk nyata upaya KKP dalam akselerasi pembangungan kampung budidaya adalah dengan menyalurkan bantuan benih ikan kepada masyarakat.

DJPB melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin minggu lalu telah memberikan bantuan benih ikan papuyu sebanyak 43 ribu ekor di Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Bantuan tersebut telah diserahkan kepada tiga Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kampung Budidaya Ikan Papuyu, antara lain kepada Pokdakan Tirta Sari Mentaren, Pokdakan Anugerah Bersama, dan Pokdakan Selaras Alam.

“Bantuan tersebut merupakan bantuan tahap ketiga yang telah disalurkan di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu Kabupaten Pulang Pisau, sehingga total bantuan yang telah diberikan DJPB sudah mencapai 188 ribu ekor benih ikan papuyu sejak kampung tersebut diresmikan,” kata Eva sapaan akrabnya.

Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Desa Mentaren 2 merupakan salah satu kampung perikanan budidaya berbasis pada kearifan lokal yang sudah berjalan dengan baik.

Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu, Desa Mentaren 2 di Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, menjadi salah satu lokasi yang telah ditetapkan oleh KKP sebagai Kampung Budidaya Ikan Papuyu untuk mengembangkan ikan papuyu sebagai komoditas ikan lokal unggulan. Guna mendukung keberlangsungan produktivitas di Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Kabupaten Pulang Pisau, DJPB juga telah memberikan stimulus bantuan agar Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, budidaya komoditas ikan lokal seperti papuyu memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan karena teknologi yang dimiliki dan dikembangkan untuk budidaya ikan papuyu sudah dikuasai oleh Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DJPB seperti BPBAT Mandiangin.

“Ikan papuyu yang juga dikenal sebagai ikan betok merupakan komoditas spesifik lokal yang digemari oleh masyarakat, khususnya di Kalimantan. Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen terhadap ikan lokal yang cukup baik, ikan papuyu bisa menjadi jawaban akan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Tebe sapaan akrab Tb Haeru Rahayu.

Tebe juga menilai bahwa budidaya ikan papuyu sebagai salah satu ikan endemik lokal Indonesia sejalan dengan tujuan awal dari program kampung perikanan budidaya, yaitu mengembangkan komoditas unggulan lokal untuk mencegah kepunahan dalam upaya pelestarian ikan lokal Indonesia.

“Melalui BPBAT Mandiangin, KKP terus berupaya untuk mengembangkan teknologi terobosan yang bersifat konstruktif untuk kepentingan masyarakat, khususnya pembudidaya. Pemanfaatan seperti budidaya sistem bioflok untuk papuyu juga telah kami kuasai,” pungkas Tebe.

Sementara itu, Ketua Pokdakan Anugrah Bersama, Desa Mentaren 2 Sumarno mengatakan dengan dibangunnya kampung perikanan budidaya di Kabupaten Pulang Pisau, masyarakat di desanya menyambut antusias. Pasalnya, dengan adanya Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu masyarakat bisa mengembangkan usaha budidaya ikan papuyu yang sebelumnya sudah menjadi mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Kahayan Hilir.

“Dengan adanya bantuan ini, kami lebih bersemangat untuk melakukan usaha budidaya karena adanya dukungan dari pemerintah, apalagi yang akan dikembangkan adalah ikan papuyu yang memiliki harga jual tinggi hingga mencapai Rp70 ribu/kg untuk grade A atau ukuran 10 ekor/kg,” ujar Sumarno.

Keberhasilan Kampung Budidaya Ikan Papuyu di Kalimantan Tengah juga tidak lepas dari peran penyuluh perikanan. Salah satu penyuluh perikanan budidaya di Kabupaten Pulang Pisau Yousy Milla Sandi mengatakan bahwa sebagai penyuluh perikanan budidaya, pihaknya mengaku aktif melakukan pendampingan teknis secara rutin kepada para pembudidaya di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu di Kabupaten Pulang Pisau.

“Kami aktif berkomunikasi dengan mengadakan pertemuan rutin antara masyarakat pembudidaya dengan dinas terkait dan pihak desa setempat, sehingga ketika ada masalah bisa langsung ditangani dengan cepat. Sampai saat ini pun kegiatan di Kampung Perikanan Budidaya Ikan Papuyu berjalan dengan lancar,” kata Yousy.

Sebelumnya, Menteri Trenggono sudah menetapkan tiga program prioritas yang menjadi terobosan KKP, di mana dua di antaranya menjadi tanggung jawab perikanan budidaya, yaitu pengembangan budidaya berbasis ekspor dengan 4 komoditas perikanan budidaya unggulan di pasar global, antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau, dan laut.

Baca Juga :

KKP Terima Hibah Kapal WWF Indonesia
  • Senin, 10 Oktober 2022 - 08:27 WIB

Leave a Comment