APPSINDO Dukung Langkah Kapolri Tegakan Prokes di Pasar Regional 

radarikn.id
  • Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengunjungi Pasar Tanah Abang pada Minggu (31/1/2021) terkait penerapan protokol kesehatan. Foto: (Istimewa/Meganews.id).
  • Senin, 01 Februari 2021 - 13:04 WIB | Gaoza

Jakarta, GPSIndonesia -- Kunjungan
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Pasar Tanah Abang dan Pasar Jatinegara pada Minggu (31/1/2021) menyimpan kesan khusus kepada para pedagang pasar regional.

Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSINDO) Drs. H. Hasan Basri, SH, MH menilai kunjungam Kapolri dan Panglima TNI sebagai hal yang baik dan sangat penting bagi para pedagang. 


Di kedua pasar regional tersebut, Kapolri dan Panglima menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19, antara lain memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.


"APPSINDO mengapresiasi kunjungan Bapak Kapolri dan Panglima TNI dikedua pasar ke regional Tanah Abang dan Pasar Jatinegara," ucap Ketum APPSINDO Hasan Basri, kepada awak media di Jakarta, Senin (1/2/2021). 


Hasan Basri menyebut penerapan protokol kesehatan harus diikuti pengawasan dan imbauan terus menerus. Khusunya penggunaan masker sebagai salah satu langkah pencegahan penularan Covid-19. "Gebrakan 100 hari kerja Kapolri di kantong-kantong ekonomi rakyat, tentunya harus diikuti sikap aktif para pedagang dengan aktif menerapkan prokes agar sektor riil bisa kembali berjalan normal," imbuh Hasan Basri.

Ketum APPSINDO Hasan Basri

 


Kunjungan Kapolri dan Panglima TNI ke lokasi pasar terbesar di Indonesia, kata Hasan Basri membuktikan Presiden Joko Widodo memberi perhatian besar dan sangat peduli terhadap kesehatan rakyatnya. 


Karenanya, APPSINDO sebagai organisasi terbesar pedagang pasar di seluruh Indonesia, turut menghimbau kepasa masyarakat dan khusunya pedagang pasar agar mematuhi protokol kesehatan dari Pemerintah.


"Pandemi Covid-19 sudah 1 mendekati 1 tahun, dampaknya sangat serius terhadap kehidupan khususnya kehidupan ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM (pedagang pasar). Sejak pandemi Covid-19 nyaris semua kegiatan usaha terhenti karena PSBB, akibatnya banyak pelaku usaha UMKM kehabisan modal usaha," ungkap Hasan Basri.


Pria yang dikenal gigih mempejuangkan nasib pedagang pasar ini meminta pemerintah segera turun tangan membantu para pedagang yang tersebar di 14.000 pasar seluruh Indonesia. "Mereka (pedanag) perlu diberikan perhatian dengan memberikan tambahan modal, karena para.pedagang mengalami kehabisan modal," ujarnya.


Hasan Basri mengaku siap membantu program pemerintah kepada para pedagang terkait penyalurannya. "APPSINDO siap bekerjasama dengan perbankan untuk membantu Bank menyalurkan keredit usaha rakyat (KUR) kepada para pedagang pasar seperti halnya sosialisasi pemberian kredit ke Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Induk Beras Cipinang dan pasar lainya di Jakarta," sebut Hasan Basri.


Akan tetapi, lanjutnya, pemberian kredit terhadap pelaku usaha di pasar-pasar terhambat dan tersandera oleh kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan alasan selama pandemi Covid-19 semua kredit yg diberikan bank kepada pedagang menggalami macet total sehingga keinginan perbankan untuk membantu pedangan sia-sia belaka. "Salah satunya terganjal oleh berbagai aturan yang diterapkan OJK," keluh Hasan Basri.


Padahal, disatu sisi, kata Hasan Basri, pemerintah punya kepentingan yang sangat besar kepada para pedagang kecil (UMKM) agar pertumbuhan ekonomi tidak macet (stag). "Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo marah besar melihat kinerja dunia perbankan nasional. Pasalnya, BI telah memberikan tambahan modal 700 triliyun dengan bunga 3,75%, tujuannya agar ekonomi tetap terjaga dan UMKM dapat tumbuh dengan pemberian kredit perbankan dengan bunga yang rendah," terang Hasan Basri.


Bahkan, Perry Warjiyo dengan keras menyebut hasil evaluasi pihaknya atas realisasi kredit yang disalurkan oleh perbankan nol besar. 


LEMHASAR


APPSINDO melalui lembaga kajia "LEMHASAR" disebut Hasan Basri telah menemukan solusi sebagai vaksin untuk memulihkan ekonomi UMKM dari keterpurukan dan kehabisan modal akibat pandemi Covid-19. 


Seperti apa dan bagaimana metodenya, Hasan belum bersedia menguraikan lebih lanjut dengan alasan masih akan didiskusikan terlebih dulu dengan pihak Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) dan lembaga negara lainnya. 


"Dalam audiensi saya dengan Sekjen Lemhanas bapak Komjen Didit, APPSINDO mencermati, OJK telah menjadi penghambat kebijakan Presiden Jokowi dalam pemberian kredit kepada pelaku UMKM," tegas Hasan Basri.


Hasan Basri menjabarkan alasan OJK terkait kredit macet akibat bencana yang mendunia Covid-19, adalah esuatu hal yang tidak bisa dibenarkan dalam kondisi bencana. "Kok orang kena bencana disandeea dengan alasan kredit macet, itu sama halnya membangkrutkan dan membunuh pelaku UMKM yang juga akan berimbas robohnya ekonomi negeri ini," imbuhnya. 


Kecaman APPSINDO terhadap lemahnya perekonomian saat ini juga disebut APPSINDO karena Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki tidak punya kepekaan dan terobosan dalam menyikapi kegiatan usaha UMKM yang gulung tikar.


"Keahlian dan skill Kementerian dalam menumbuh kembangkan Koperasi, Pedagang Pasar dan UMKM nol besar. Kasihan Presiden yang memiliki pembantu yang tidak cakap dalam bekerja," pungkasnya.


Terhadap hal itu, APPSINDO mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk membentuk satu badan yang mampu dan ahli menangani pelaku UMKM sebagai tulang punggungnya kekuatan ekonomi nasional. "Membangun Indonesia sebagai kekuatan ekonomi melalui pedagang pasar dan pelaku UMKM," katanya.


APPSINDO, sambung Hasan Basri, siap mendukung kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi pelaku pedagang pasar rakyat sebagai sentralmya kegiatan pelaku UMKM di negeri ini. "Saya menghimbau agar kepatuhan pedagang menjalankan protokol kesehatan dilaksanakan," tutup Hasan Basri mengakhiri percakapan seraya meminta Kapolri bertindak tegas terhadap siapapun yang menghambat kebijakan Presiden Jokowi didalam pemulihan ekonomi.

Leave a Comment