Sosialisasi TKA Bangkitkan Optimisme Siswa di Medan, dari Cemas Menjadi Percaya Diri

radarikn.id
  • Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik (TKA) di Medan, Sabtu (27/9).
  • Selasa, 30 September 2025 - 11:50 WIB | Sis

Medan, RADARIKN --  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik (TKA) di Medan, Sabtu (27/9). Para peserta kegiatan yang terdiri dari ratusan siswa SMA dan SMK mengikuti rangkaian acara seperti simulasi TKA untuk mendapat gambaran seperti apa pelaksanaannya pada bulan November mendatang.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Anang Ristanto, menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta yang melebihi ekpektasi. Ia juga mengajak peserta terutama para pelajar untuk bersama-sama menyukseskan penyelenggaran TKA ini sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada sesi paparan, Koordinator Tim Implementasi Asesmen Skala Nasional, Haryo Susetyo, menjelaskan bahwa program TKA menjadi jawaban atas kebutuhan pelaporan capaian akademik secara nasional, serta memberikan sertifikasi kompetensi yang dapat digunakan sebagai keperluan masa depan.

Suasana diskusi berlangsung seru karena para siswa menanggapi paparan narasumber dengan antusias dan kritis. Salah satunya adalah Nur Hassanah, siswi SMA Muhammadyah 18 Sunggal yang mengaku penjelasan TKA sangat membantu. Meski di awal ia sempat ragu tentang variasi antar nilai mata pelajaran namun setelah ia paham bahwa TKA berfungsi sebagai validator nilai rapor, ia nampak puas.

Berikutnya, Marcelino dari SMA Dharma Pancasila yang menyoroti rasa cemas menghadapi TKA. Namun tanggapan langsung mengenai strategi latihan di sekolah juga di laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka, dan simulasi TKA yang telah ia ikuti, memberikan keyakinan dan menambah rasa percaya dirinya.

Kesia Lisa Putri dari SMA Santo Thomas 2 Medan juga bercerita tentang kekhawatiran adanya potensi kecurangan. Ia bersyukur, kegiatan ini dapat menjawab keresahannya karena dijelaskan bahwa sistem TKA telah dirancang dengan pengamanan ketat dan diawasi lintas sekolah serta adanya penyelia dari PTN.

Respons positif seputar TKA tidak hanya diberikan oleh siswa, tetapi juga para guru dan kepala sekolah sebagai pendamping. Kepala SMK Muhammadiyah 9 Medan, Fadhli Hazmi Arifin, menilai sosialisasi ini menambah semangat siswa kelas XII dalam mempersiapkan diri menghadapi TKA.  Ia menegaskan manfaat utama TKA adalah sertifikat resmi yang bisa digunakan tidak hanya untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri, tetapi juga untuk keperluan melamar pekerjaan hingga seleksi TNI, Polri atau CPNS.

Dukungan serupa disampaikan Krisda Fadila, guru SMKS SPP Snakma Muhammadiyah. Menurutnya, TKA membantu siswa mengukur kemampuan akademik secara lebih objektif. “Melalui simulasi, siswa dapat melihat skor secara langsung sehingga tahu sejauh mana kesiapan mereka. Sekolah juga sudah menyiapkan infrastruktur, mulai dari komputer hingga administrasi, agar pelaksanaan TKA berjalan lancar,” ujarnya. Ia menambahkan, TKA menjadi sarana yang baik untuk membangun budaya belajar yang lebih terukur dan transparan.

Pengalaman baik dalam mengikuti sosialisasi juga dilontarkan oleh para siswa. Zidan Tanzilul Fahri, SMAN 14 Medan, mengaku antusias karena penjelasan teknis TKA membuatnya lebih jelas dan percaya diri. “Dengan sosialisasi TKA, saya semakin termotivasi belajar untuk hasil yang memuaskan,” ungkapnya. Sementara itu, perwakilan siswa SMA Muhammadiyah 18 Sunggal, Fathiyyah Aqila, menilai strategi menghadapi kecemasan dan tips belajar yang dibagikan narasumber sangat membantu. Mereka berharap pelaksanaan TKA berjalan lancar dan memberi dampak nyata bagi masa depan mereka.

Dengan ditutupnya masa pendaftaran pada 5 Oktober 2025, Kemendikdasmen mengajak seluruh siswa kelas 12 untuk memanfaatkan kesempatan ini dan mempersiapkan diri dengan baik. Semangat dan pemikiran kritis siswa menjadi cermin kesiapan generasi muda menghadapi transformasi pendidikan yang lebih adil dan berkualitas. 

Leave a Comment