BGN: Sapi Merah Putih Dukung Ketersediaan Susu Berkualitas dalam Program MBG

radarikn.id
  • Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan Program Sapi Merah Putih yang diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mendukung ketersediaan susu berkualitas dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Kamis, 04 September 2025 - 15:30 WIB | Hadi

Jakarta, RADARIKN -- Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan Program Sapi Merah Putih yang diluncurkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mendukung ketersediaan susu berkualitas dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sekretaris Utama BGN, Sarwono dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (04/09), menyampaikan bahwa ketersediaan daging dan susu berkualitas merupakan pilar penting untuk menjamin kecukupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak penerima manfaat MBG.

“Peluncuran Sapi Merah Putih adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Ketersediaan daging dan susu berkualitas akan menjadi pilar utama Program MBG. Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan gizi cukup untuk mendukung tumbuh kembang sekaligus memperkuat swasembada pangan nasional," ujar Sarwono.

Menurut dia, peluncuran program tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan target swasembada pangan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan inisiatif Sapi Merah Putih merupakan terobosan penting sebagai langkan revolusi di bidang peternakan.

"Ide presiden untuk membangun revolusi putih hanya bisa terwujud bila ada bibit sapi baru. Kali ini, setelah 80 tahun merdeka, lahir 120 sapi kembar identik, dan sebanyak 80 ekor kami tetapkan sebagai Sapi Merah Putih," katanya.

Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard menambahkan, inovasi Sapi Merah Putih menjadi bukti besarnya potensi sumber daya Indonesia.

"Inovasi Sapi Merah Putih bukan hanya penting untuk sektor peternakan dan pangan, melainkan juga untuk mendorong STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Lebih dari itu, pelaksanaan program ini bebas APBN karena sepenuhnya didukung pembiayaan oleh bank BRI," kata Febrian.

Pengembangan Sapi Merah Putih merupakan hasil kolaborasi Kementerian PPN/Bappenas, PT Moosa Genetika Farmindo, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui inovasi biogenetika sapi lokal Indonesia. Peluncuran Sapi Merah Putih ini merupakan momentum krusial dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani dalam negeri.
####


*Kepala BGN Targetkan Pembangunan SPPG di Wilayah Aglomerasi dan 3T Selesai Pertengahan November 2025*

Badan Gizi Nasional (BGN) mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) melalui satuan tugas (satgas) yang dibentuk pemerintah daerah (pemda).

Kepala BGN, Dadan Hindayana  menjelaskan ada sejumlah kriteria yang menjadi fokus pembangunan SPPG di wilayah 3T, di antaranya lokasi yang tidak dapat dijangkau dalam waktu 30 menit perjalanan dan memiliki jumlah penerima manfaat kurang dari 1.000 orang.

"BGN bekerja sama dengan semua pemda. Pendataan dan pendaftaran SPPG terpencil dilakukan melalui satgas yang dibentuk pemda, dengan syarat bangunan SPPG memiliki ukuran 10 x 15 meter," kata Dadan dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (04/09).

Dadan menargetkan seluruh pembangunan SPPG, baik di wilayah aglomerasi maupun terpencil, dapat diselesaikan paling lambat akhir Oktober hingga pertengahan November 2025.

Berdasarkan data per Selasa (2/9) pukul 20.01 WIB tercatat 6.760 SPPG telah beroperasi, 15.906 unit masih dalam proses verifikasi, dan 4.357 unit telah mendaftar untuk diverifikasi. Dengan demikian, total potensi SPPG yang tercatat mencapai 26.873 unit.

"BGN secara intensif mempercepat proses verifikasi. Diperkirakan akan membutuhkan waktu satu bulan sampai semua mitra yang sudah ada dalam sistem statusnya dapat dikonfirmasi," katanya.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan penerima manfaat program MBG hingga akhir Desember 2025 sebanyak 82,9 juta yang terdiri atas anak-anak maupun ibu hamil.

Presiden mengatakan anggaran sebesar Rp171 triliun telah disiapkan pemerintah untuk mewujudkan target tersebut pada tahun 2025.

Presiden mengatakan pemerintah akan meningkatkan anggaran program MBG pada tahun 2026 dibandingkan tahun 2025. “Tahun depan kami anggarkan Rp330 triliun, ya Menteri Keuangan, Rp 335 triliun, itu masuk ke semua desa,” katanya.

Leave a Comment