KLB Cipongkor Diduga Akibat Keteledoran, Kepala BGN Cek Langsung dan Hentikan Sementara Operasional SPPG

radarikn.id
  • Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengecek langsung kondisi ratusan siswa korban keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/09).
  • Selasa, 23 September 2025 - 19:25 WIB | Hadi

Bandung, RADARIKN -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengecek langsung kondisi ratusan siswa korban keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/09).

Akibat kejadian tersebut, BGN menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). "Saya sudah minta untuk stop sementara," kata Dadan saat melakukan sidak ke Cipongkor, Selasa (23/09).

Dadan juga telah melakukan peninjauan langsung ke SPPG penyedia sajian MBG yang menyebabkan siswa keracunan. Dia menduga, ada keteledoran yang dilakukan oleh pihak SPPG. "Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada kekeledoran. Yang itu kemudian harus jadi perbaikan menyeluruh ya di SPPG tersebut," ujarnya.

Dadan mengklaim, regulasi penerbitan izin SPPG telah dirancang secara ketat, termasuk dalam hal teknis seperti SOP penyediaan bahan baku MBG hingga produksi sajian.

"Ya ketika mereka sudah dinyatakan siap operasional itu artinya sudah memenuhi standar ya. Mulai dari aspek higienis, kelengkapan peralatan, kemudian kelengkapan personel. Tapi mungkin di dalam pelaksanaan kadang-kadang ada hal yang mau repot ya. Bangun malam, menyiapkan dalam waktu yang singkat.Ada yang agak ingin relax dengan mempersiapkan lebih awal,"  kata Dadan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Jabar dan Pemkab Bandung Barat, jumlah korban 365 orang. Siswa dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMK di Kecamatan Cipongkor, KBB, itu diduga mulai mengalami keracunan pada Senin (22/09) siang, setelah mengonsumsi makanan paket MBG.

Sebagian besar korban mendapatkan perawatan darurat di berbagai fasilitas kesehatan. Rinciannya, 116 orang dirawat di Puskesmas Cipongkor, 13 orang di Bidan Desa Sirnagalih, 27 orang di RSUD Cililin, 127 orang di Posko Kecamatan Cipongkor, serta 18 orang di RSIA Anugrah. Hingga kini, 5 pasien masih menjalani perawatan di RSUD Cililin.

Saat ini, proses investigasi dan evaluasi pun dilakukan sebagai tindak lanjut Kejadian Luar Biasa (KLB). Petugas telah membawa sampel baru sisa muntahan siswa yang keracunan untuk dilakukan uji laboratorium. 

Leave a Comment