• Selasa, 04 November 2025 - 09:20 WIB | Wono

Jakarta, RADARIKN -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah. Kali ini, Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap tim penegak hukum antirasuah itu dalam sebuah operasi pada Senin (03/11).

OTT KPK ini diduga terkait suap proyek infrastruktur bernilai miliaran rupiah di Provinsi Riau. Informasi awal menyebutkan bahwa OTT ini berawal dari laporan masyarakat mengenai dugaan suap dalam lelang proyek jalan dan irigasi di Riau. 

Analisis awal menunjukkan bahwa OTT ini bagian dari upaya KPK membersihkan korupsi di sektor infrastruktur, di mana Riau sering menjadi sorotan karena anggaran besar dari sektor migas dan sawit.

Dampak langsung terlihat pada roda pemerintahan Riau, di mana Wakil Gubernur diharapkan mengambil alih tugas sementara untuk menghindari kekosongan kekuasaan.

Pasca OTT, nomor telepon Gubernur Riau Abdul Wahid mendadak tidak aktif, menambah spekulasi tentang skala kasus ini. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status tersangka, dengan kemungkinan konferensi pers lengkap digelar hari ini, Selasa, 4 November 2025.

Penangkapan Abdul Wahid menambah daftar panjang pejabat daerah yang tersangkut kasus korupsi sepanjang tahun 2025. KPK mencatat, OTT terhadap Abdul Wahid merupakan yang keenam sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, lembaga antirasuah itu telah menggelar sejumlah operasi serupa di berbagai daerah, mulai dari dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara hingga kasus pemerasan di Kementerian Ketenagakerjaan yang menyeret nama pejabat tinggi.