
WIKA Beton Tawarkan Rumah Modular, Solusi Konstruksi Berkelanjutan di IEE Series 2025

- Di pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah rumah modular tahan gempa garapan WIKA Beton.
Jakarta, RADARIKN -- Industri konstruksi nasional kembali menampilkan terobosan dalam pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah rumah modular tahan gempa garapan WIKA Beton.
Kehadiran teknologi ini menjawab tantangan pembangunan rumah rakyat dan mendukung program pemerintah dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan serta target Net Zero Emissions pada 2060.
IEE Series 2025 menghadirkan lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara. Momentum ini menjadi sarana transfer teknologi dan kolaborasi lintas sektor, dengan tema utama “Sustainability for Industrial Transformation”. Data Kementerian PUPR menyebutkan, sektor konstruksi menyerap lebih dari 8,7 juta tenaga kerja dan berkontribusi hampir 10 persen terhadap PDB nasional—menunjukkan pentingnya inovasi berkelanjutan pada sektor ini.
Rumah modular yang diperkenalkan WIKA Beton menggunakan sistem pracetak, memungkinkan pemasangan tanpa alat berat dan waktu pengerjaan hanya dua hari. Sistem ini telah melalui pengujian di laboratorium nasional dan dinyatakan memenuhi standar bangunan tahan gempa pada wilayah dengan tingkat seismik tinggi. Pengembangan produk WHOME ini sesuai kebutuhan pembangunan rumah layak huni, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan, serta efektif untuk mengatasi backlog perumahan nasional.
Selain segi teknis, WIKA Beton mengedepankan aspek lingkungan dengan penggunaan semen ramah lingkungan (Non-OPC) dan implementasi prinsip efisiensi energi pada setiap proses konstruksi. Langkah-langkah dekarbonisasi, seperti ini, diharapkan turut menekan emisi karbon yang selama ini dihasilkan sektor konstruksi. Dengan efisiensi waktu pengerjaan hingga 40 persen lebih cepat ketimbang metode konvensional, perusahaan mengklaim solusi ini mampu mendukung realisasi program pemerintah membangun tiga juta rumah rakyat, seperti tertuang dalam agenda pembangunan nasional 2025–2026.
WHOME sendiri hadir dengan desain ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi, menyesuaikan standar kebutuhan hunian layak keluarga Indonesia modern. Inovasi modular ini juga memungkinkan adaptasi di berbagai wilayah, termasuk kawasan rawan bencana gempa, sehingga memperluas akses rumah aman bagi masyarakat.
Leave a Comment