
Direktur Keuangan dan Umum KAI Tinjau Potensi Pengembangan Transportasi di Kawasan Industri Batang
- Direktur Keuangan dan Umum KAI Indarto Pamoengkas ke Kawasan Industri Terpadu Batang / KITB (23/10), untuk meninjau potensi pengembangan angkutan barang, konektivitas rel, dan peluang penguatan transportasi penumpang di wilayah Batang.
Batang, RADARIKN -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memperkuat perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, baik melalui layanan angkutan barang maupun penumpang.
Komitmen tersebut tercermin dari kunjungan Direktur Keuangan dan Umum KAI Indarto Pamoengkas ke Kawasan Industri Terpadu Batang / KITB (23/10), untuk meninjau potensi pengembangan angkutan barang, konektivitas rel, dan peluang penguatan transportasi penumpang di wilayah Batang.
Moda transportasi kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan kawasan industri seperti KITB, karena mampu mengangkut barang dalam jumlah besar secara efisien, aman, dan ramah lingkungan. Di saat yang sama, kereta api juga menyediakan akses perjalanan yang cepat dan nyaman bagi masyarakat, pelaku usaha, serta wisatawan.
Pertemuan antara KAI dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Anak Agung Putu Ngurah Wirawan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi kedua pihak untuk mempercepat pengembangan ekosistem industri yang efisien, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan sistem transportasi publik nasional.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa penguatan layanan angkutan barang dan penumpang di Batang merupakan bagian dari strategi KAI dalam mendukung ekosistem industri dan pariwisata daerah.
“Kereta api memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan kawasan industri dan pariwisata, karena mampu mengangkut barang secara efisien serta memberikan akses perjalanan yang cepat dan nyaman bagi masyarakat. Dengan konektivitas rel yang baik, arus logistik dan mobilitas masyarakat dapat berjalan lebih lancar dan terintegrasi dengan kota-kota besar di Pulau Jawa,” ujar Anne.
Selama periode Januari–September 2025, KAI Daop 4 Semarang mencatat volume angkutan barang mencapai 221.714 ton, terdiri dari general cargo, bahan hasil pertanian (BHP), petikemas, semen, BBM, dan komoditas lainnya. Angka ini mencerminkan potensi lebih Batang sebagai simpul logistik di jalur utara Jawa.
Kehadiran KA Argo Muria, dengan nomor KA 20A dan KA 21A, yang kini resmi berhenti di Stasiun Batang juga semakin memperkuat konektivitas wilayah ini. Sebelumnya, stasiun ini dilayani oleh KA Tawang Jaya Premium, KA Menoreh, dan KA Kaligung. Layanan Argo Muria memberikan pilihan perjalanan yang lebih nyaman dan efisien, baik bagi warga Batang maupun pengunjung dari luar daerah.
Langkah rencana pengembangan ini menunjukkan komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi yang mendukung distribusi barang, memperluas akses perjalanan masyarakat menuju kawasan industri strategis seperti KITB.
“Dengan konektivitas yang kuat antara kawasan industri, pariwisata, dan permukiman masyarakat, Batang akan tumbuh sebagai kawasan yang produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan. KAI siap menjadi mitra utama dalam mewujudkan ekosistem transportasi yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” tutup Anne.

Leave a Comment