
Ribuan Guru SD Akan Mengikuti Program Pilot Uji Kemahiran Bahasa Inggris

- Direktorat Guru Pendidikan Dasar, bekerja sama dengan PT Inggris Prima Raya, yang merupakan Grup Efekta Education menandatangani perjanjian kerja sama sebagai komitmen bersama untuk mengukur tingkat kemahiran bahasa Inggris bagi guru-guru di sekolah dasar.
Jakarta, RADARIKN -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Guru Pendidikan Dasar, bekerja sama dengan PT Inggris Prima Raya, yang merupakan Grup Efekta Education menandatangani perjanjian kerja sama sebagai komitmen bersama untuk mengukur tingkat kemahiran bahasa Inggris bagi guru-guru di sekolah dasar.
Pada awal September 2025, sebanyak 323 calon fasilitator telah mengikuti uji kemahiran bahasa Inggris menggunakan EF Standard English Test (EF SET) dengan dukungan Efekta. Tahap berikutnya akan digelar bagi 50.000 guru SD di tahun pertama kerja sama. Jumlah ini akan terus bertambah sebagai bagian dari persiapan menuju 2027.
Tes ini menggunakan EF SET yang telah lama dikembangkan dan sangat luas digunakan untuk mengukur tingkat kemahiran bahasa Inggris standar internasional berbasis CEFR yang dapat diakses secara gratis. Efekta sendiri telah membantu lebih dari 24 juta pembelajar bahasa di seluruh dunia, mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, hingga karyawan perusahaan multinasional.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, bersama Vice President EF Asia, Vincent Leow, dan Operations Director EF Elekta Indonesia, Fanno Hendriawan. Kolaborasi ini menjadi bagian penting dari Program Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Mengajar Bahasa Inggris (PKGSD-MBI). Program ini disiapkan untuk mendukung kebijakan pemerintah yang menetapkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib mulai tahun ajaran 2027/2028.
PKGSD-MBI merupakan kelanjutan program serupa yang digelar pada tahun 2024. Program ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan keterampilan mengajar bahasa Inggris guru SD. Data EF English Proficiency Index 2024 menempatkan Indonesia pada peringkat 80 dari 116 negara. Kajian nasional juga menunjukkan lebih dari 80 persen guru SD memiliki kemampuan bahasa Inggris di bawah level B1 CEFR. Melalui program ini, pemerintah menargetkan guru minimal mencapai level B1 sebagai dasar, lalu meningkat ke level yang lebih tinggi secara bertahap.
Pada kesempatan tersebut Rachmadi menegaskan, “Bersama-sama, kita akan memastikan bahwa guru-guru sekolah dasar di Indonesia sepenuhnya siap untuk mengajar Bahasa Inggris pada tingkat CEFR A1–A2, sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita. Bersama-sama, kita akan membekali guru-guru kita dengan perangkat dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan.”
Pada kesempatan yang sama, Vincent menyampaikan, “Penandatanganan ini menandai lebih dari sekadar kemitraan — ini merupakan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi guru dan siswa di Indonesia. Setahun ke depan, kami akan mendukung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam menjangkau 50.000 guru, dan pada tahun 2027 kami berkomitmen untuk bersama-sama mencapai 200.000 guru di seluruh Indonesia.”
Efekta menyediakan EF SET, dukungan teknis, dan laporan hasil tes tanpa biaya langsung bagi Kementerian. Tes ini juga dirancang untuk mengumpulkan tingkat kemahiran berbahasa Inggris berdasarkan data demografi dan latar belakang profesional guru. Data tersebut akan menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam merancang pelatihan yang lebih terarah.
EF SET sebagai kanal uji kemahiran digunakan untuk mengetahui di level apa guru-guru pada saat memulai program PKGSD-MBI, serta menjadi penentu kenaikan level guru setelah modul berhasil diselesaikan. Berbeda dengan tahun lalu, kini program PKGSD-MBI menggunakan platform LMS yang dikembangkan oleh Kemendikdasmen di Ruang GTK pada Rumah Pendidikan.
Leave a Comment