Wamendikdasmen Atip: Sarana dan Prasarana yang Memadai Kunci Terwujudnya Joyful Learning

radarikn.id
  • Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan bahwa kemajuan pendidikan suatu bangsa dapat dilihat dari kelayakan fasilitas pendidikannya, hal itu disampaikan dalam kegiatan Pendampingan Percepatan Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (6/11).
  • Jumat, 07 November 2025 - 12:40 WIB | Zul

Jakarta, RADARIKN – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menyampaikan bahwa kemajuan pendidikan suatu bangsa dapat dilihat dari kelayakan fasilitas pendidikannya. Dengan sarana yang memadai, para guru akan merasa nyaman dalam mengajar, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan (joyful learning).

“Salah satu indikator, ciri dari kemajuan pendidikan satu negara, satu bangsa itu, adalah fasilitas pendidikannya yang memadai,” jelas Atip dalam kegiatan Pendampingan Percepatan Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (6/11). Acara ini menjadi bagian dari implementasi dan pendampingan percepatan program revitalisasi 2025 untuk mempercepat pemerataan mutu layanan pendidikan di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Wamendikdasmen Atip menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan amanat konstitusi yang harus diwujudkan melalui langkah konkret dan berkelanjutan. “Misi dari pendidikan kita yaitu menghadirkan pendidikan yang bermutu untuk semua. Kata kuncinya adalah mutu yangtercermin dari sarana dan prasarana berkualitas,” ujarnya.

Peningkatan sarana dan prasarana di sekolah merupakan implementasi dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang diusung Presiden Prabowo. Lebih lanjut, Wamendikdasmen Atip mengingatkan pentingnya tanggung jawab moral dan administratif dalam pelaksanaan program revitalisasi. “Pertanggungjawaban tidak hanya tertulis, tetapi juga harus sesuai spesifikasi dan benar-benar dimanfaatkan oleh sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Menengah Atas, Purwadi Sutanto, menyampaikan bahwa kegiatan program revitalisasi SMA menjadi bagian dari Gerakan Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah yang berorientasi pada pengurangan kesenjangan antarwilayah.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan Program Revitalisasi Satuan Pendidikan menengah yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada transformasi menyeluruh menuju lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkualitas,” jelas Purwadi.

Program Revitalisasi Satuan Pendidikan diarahkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan berkualitas, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kegiatan ini dihadiri oleh 1.160 peserta dari berbagai daerah, di mana setiap sekolah diwakili oleh Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.

Harapannnya, peningkatan koordinasi dan pendampingan ini tidak hanya memperkuat pemahaman teknis satuan pendidikan, tetapi juga komitmen bersama antara pemerintah, dinas pendidikan, dan sekolah untuk menghadirkan layanan pendidikan yang lebih siap, responsif, dan berdampak nyata bagi peserta didik.

Leave a Comment