FLS3N 2025 Hadirkan Ruang Berkarya dan Kolaborasi bagi Pelestari Budaya di Masa Depan

radarikn.id
  • Kemendikdasmen menyelenggarakan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Dasar 2025 sebagai upaya memperluas akses pembinaan prestasi dan pelestarian budaya di satuan pendidikan. Kegiatan yang mengusung tema “Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri” ini berlangsung pada 3–8 November 2025 dan diikuti oleh peserta dari 32 provinsi serta sekolah Indonesia di luar negeri.
  • Kamis, 06 November 2025 - 11:50 WIB | Sis

Jakarta, RADARIKN – Penguatan karakter dan talenta peserta didik melalui bidang seni dan sastra terus menjadi perhatian Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Melalui Pusat Prestasi Nasional, Kemendikdasmen menyelenggarakan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Dasar 2025 sebagai upaya memperluas akses pembinaan prestasi dan pelestarian budaya di satuan pendidikan.

Kegiatan yang mengusung tema “Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri” ini berlangsung pada 3–8 November 2025 dan diikuti oleh peserta dari 32 provinsi serta sekolah Indonesia di luar negeri. Pada jenjang SD/MI sederajat, terdapat tujuh cabang lomba, antara lain menyanyi solo, pantomim, mendongeng, menulis cerita, tari, gambar ekspresi, dan kriya. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs sederajat terdapat delapan cabang lomba seperti tari kreasi, ilustrasi, hingga kreativitas musik tradisional. Tahun ini, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 191 ribu murid dari seluruh Indonesia.

Kepala Pusat Prestasi Nasional, Maria Veronica Irene Herdjiono, menjelaskan bahwa FLS3N tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembelajaran karakter bagi peserta didik. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan wadah yang tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga ruang kolaborasi dan apresiasi bagi peserta dari seluruh Indonesia. Seni adalah bahasa universal yang menembus batas wilayah, bahasa, dan budaya,” jelasnya, di Jakarta, Selasa (4/11).

Maria menambahkan bahwa pelaksanaan FLS3N menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan empati melalui proses kreatif. Dengan berpartisipasi, para peserta tidak hanya mengasah kemampuan artistik, tetapi juga belajar menghargai keberagaman budaya Nusantara.

Selain kompetisi, rangkaian kegiatan FLS3N 2025 juga meliputi pameran karya seni murid, workshop seni dan literasi, serta pertunjukan kolaborasi budaya daerah yang mempertemukan para talenta muda dari berbagai provinsi. Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan dapat memperluas wawasan budaya, memperkuat jejaring kolaboratif, dan menumbuhkan apresiasi terhadap keberagaman budaya Nusantara.

Irene menuturkan bahwa FLS3N merupakan bagian dari strategi Kemendikdasmen dalam memperkuat ekosistem talenta dan pembinaan seni budaya di sekolah. “Peserta FLS3N adalah ujung tombak pelestarian budaya bangsa. Tanpa regenerasi, identitas dan warisan budaya bisa perlahan hilang. Karena itu, apresiasi setinggi-tingginya bagi para peserta yang terus berkarya di bidang seni dan sastra,” ujar Irene.

Lebih lanjut, Irene menjelaskan bahwa potensi pengembangan seni budaya di sekolah sangat besar karena didukung oleh guru dan lingkungan belajar yang kaya akan nilai lokal. “Dari tiga jenis talenta seni budaya, riset inovasi, dan olahraga bidang seni budaya adalah yang paling memungkinkan dikembangkan di sekolah secara mandiri. Karena seni mengakar pada budaya daerah, dan guru dapat langsung mengajarkan serta menumbuhkan minat peserta didik untuk mengaktualisasikannya,” tambahnya.

Dengan semangat Ekspresi Seni, Inspirasi Negeri, FLS3N 2025 menegaskan peran penting pendidikan seni dalam membentuk karakter, kreativitas, dan kebanggaan nasional peserta didik. Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana bagi siswa untuk terus belajar, berjejaring, dan menginspirasi dalam melestarikan budaya Indonesia. 

Leave a Comment