Waskita Karya Buka Akses Jalan di Papua, Pangkas Waktu Tempuh Hingga 22 Jam Dari Nabire ke Manokwari

radarikn.id
  • PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus mendukung akses masyarakat di wilayah Timur melalui pembangunan jaringan konektivitas. Salah satunya Jalan Kwatisore-Kampung Muri di Papua Tengah yang telah beroperasi sejak 2024.
  • Kamis, 06 November 2025 - 13:25 WIB | Deka

Jakarta, RADARIKN --  PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus mendukung akses masyarakat di wilayah Timur melalui pembangunan jaringan konektivitas. Salah satunya Jalan Kwatisore-Kampung Muri di Papua Tengah yang telah beroperasi sejak 2024.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menjelaskan, proyek senilai Rp138,2 miliar ini merupakan bagian dari Jalan Trans Papua. Fungsi utamanya yaitu, memperpendek waktu tempuh hingga 22 jam dari Nabire ke Manokwari menjadi 14 jam saja, sebelumnya mencapai 36 jam.

"Jalan Kwatisore-Kampung Muri merupakan bentuk dukungan Perseroan terhadap Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 Tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022-2041. Pengerjaan proyek ini pun menjadi wujud upaya Waskita Karya untuk mendorong pemerataan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).

Ia menegaskan, peningkatan konektivitas antardaerah harus dilakukan, karena tidak hanya mempermudah mobilisasi manusia, tapi juga pengiriman barang dan jasa. Mulai dari alat kesehatan, pendidikan, maupun bahan pangan.

Dengan adanya jalan ini, sambung dia, penduduk Kwatisore bisa menempuh jalur darat menuju Nabire. Sebelumnya mereka harus melewati jalur laut, sebab jalur darat yang ada belum memadai.

“Dalam pengerjaannya, Waskita Karya selalu mengedepankan kualitas meski pengiriman material cukup menantang, karena proyek sepanjang 16,38 kilometer (km) ini berada di tengah hutan. Perseroan pun menerapkan green construction untuk keberlanjutan ekosistem alam,” jelas Ermy.

Guna memangkas waktu pembangunan, lanjut Ermy, Waskita Karya turut menghadirkan inovasi box precast pada struktur saluran penyebrangan (crossing). Metode tersebut pertama kali dipakai pada pengerjaan jalan di kawasan Papua Tengah.

"Kami merasa bangga dapat ikut membangun jalan yang berfungsi membuka keterisolasian daerah ini. Kini pengiriman barang dan jasa lebih mudah, sehingga berpotensi menggerakkan perekonomian lokal," jelas Ermy.

Ke depannya, sambung dia, Perseroan berkomitmen terus mendorong pemerataan pembangunan di Tanah Air, khususnya di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Sebagai BUMN konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, tegas Ermy, mendukung seluruh program pemerintah menjadi prioritas Waskita Karya.

Leave a Comment