Komitmen Investasi Capai Rp225 Triliun, Kepala Otorita: Capaian IKN Sejalan dengan Pembangunan Nasional

radarikn.id
  • Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono. (Foto: istimewa)
  • Kamis, 06 November 2025 - 09:45 WIB | Jyg

Jakarta, RADARIKN -- Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan IKN telah menjadi bukti pertumbuhan ekonomi nasional terus dijaga melalui kombinasi antara pembiayaan negara, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan investasi swasta murni.

Basuki mengatakan, OIKN telah menerima komitmen investasi senilai Rp 225,02 triliun, terdiri atas Rp66,3 triliun investasi swasta murni dan Rp158,72 triliun.

Komitmen itu ditandai melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk pembangunan jalan dan terowongan bawah tanah yang dirancang untuk menampung utilitas kota (multi utility tunnel), serta untuk pembangunan hunian di kawasan IKN.

Kepercayaan investor itu, lanjut Basuki, menujukkan stabilitas ekonomi nasional yang terus tumbuh dan memperkuat fondasi pembangunan IKN dengan dukungan penuh kepala negara.

"Pembangunan IKN juga terus berlanjut, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi modal utama dalam mewujudkan IKN sebagai pusat pemerintahan yang akuntabel dan berkelanjutan," kata Basuki di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, seperti dikutip dari Antara.

Teranyar, Jepang telah menyatakan tertarik menanam modal dan berinvestasi dalam pembangunan IKN yang hijau dan berkelanjutan di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Kantor Japan External Trade Organization (JETRO) Saga tengah menjajaki berbagai peluang kerja sama dan investasi di Indonesia, terutama dalam pengembangan infrastruktur dan kawasan industri di IKN. Ketertarikan JETRO ini, kata Basuki, diharapkan menjadi langkah awal kerja sama konkret antara Indonesia dan Jepang dalam mewujudkan pembangunan IKN yang hijau, modern, dan berkelanjutan.

"JETRO telah melihat gambaran arah pembangunan IKN," ujar CEO & Chairman JETRO Kanzaki Industry Corp, Tsuru Katsuya, pada Senin lalu.

Menurut dia, perspektif di Jepang yang menghadapi tantangan kepadatan di wilayah metropolitan, telah membuat pembangunan IKN sangat menarik. Pembangunan IKN sebagai proyek jangka panjang dinilai mencerminkan visi yang menarik bagi investor Jepang.

Dalam kesempatan itu, JETRO meninjau infrastruktur ekonomi seperti kawasan industri, fasilitas transportasi, dan berbagai potensi lainnya sebagai bagian dari persiapan melihat peluang investasi masa depan di Indonesia, terutama di IKN.

Lebih jauh, Basuki menjelaskan setiap tahapan capaian IKN selalu sejalan dengan pembangunan nasional. Pembangunan IKN juga menjadi bukti pertumbuhan ekonomi nasional terus dijaga melalui kombinasi antara pembiayaan negara, kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dan investasi swasta murni. "Berbagai capaian IKN sejalan dengan pembangunan nasional," kata Basuki.

Pembangunan nasional yang selama ini menjadi fokus pemerintah pusat, menurut Basuki, mulai dari stabilitas ekonomi, kesejahteraan sosial, pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia, ketahanan pangan, serta kesehatan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Basuki juga menjelaskan sejumlah aturan yang mendukung pembangunan IKN, seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029. Beleid itu menegaskan untuk melanjutkan dan mempercepat pembangunan IKN sebagai simbol kemajuan dan pemerataan pembangunan di Indonesia.

Selain itu ada Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Kebijakan ini mengatur arah pembangunan nasional, termasuk percepatan pembangunan IKN.

"Regulasi itu menargetkan IKN sebagai Ibu Kota Politik Indonesia pada 2028, dengan dukungan pemindahan aparatur sipil negara (ASN) dan penyediaan infrastruktur yang memadai," ucap Basuki.

Diketahui,  Presiden Prabowo sebelumnya telah menyetujui anggaran kelanjutan pembangunan IKN periode 2025-2029 lebih kurang Rp 48,8 triliun.

Dengan begitu, pembangunan IKN tidak hanya mengandalkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN), tetapi juga melalui investasi berbagai pihak baik domestik maupun internasional.

Leave a Comment