Hutama Karya Bangun 5 Rumah Sakit Modern di 5 Provinsi, Bukti Nyata Hadirkan Pemerataan Fasilitas Kesehatan Indonesia

radarikn.id
  • RSUD Sanana di Maluku Utara mencapai progres 54,88%, dengan fokus pada penguatan fondasi serta sistem drainase yang tahan terhadap tanah pesisir.
  • Kamis, 13 November 2025 - 15:50 WIB | Zul

Jakarta, RADARIKN --  Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2024 dari Kementerian Kesehatan RI, Indonesia memiliki sekitar 3.216 rumah sakit yang terdiri atas rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Dengan populasi sekitar 281 juta jiwa, rasio ketersediaan rumah sakit nasional berada di kisaran 1,1 hingga 1,15 unit per 100.000 penduduk, masih jauh di bawah standar ideal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar tiga rumah sakit per 100.000 penduduk.

Masih dari sumber informasi yang sama, sebaran proyek pembangunan rumah sakit yang dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) diharapkan mampu berkontribusi terhadap program pemerataan fasilitas kesehatan di Indonesia. Ketimpangan ini nyata di wilayah kerja Hutama Karya, seperti:

• Bengkulu hanya memiliki sekitar 21 rumah sakit untuk melayani lebih dari dua juta penduduk.
• Maluku Utara mencatat 14 rumah sakit dengan jarak antarfasilitas yang bisa mencapai 50 kilometer.
• Kepulauan Nias dan Bima masih banyak bergantung pada puskesmas kecil akibat kendala geografis.

Di sinilah proyek Hutama Karya berperan strategis dalam mendukung peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan, melalui pembangunan pusat pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil yang masih sangat minim, seperti di RSUD Sanana yang dibangun dengan standar Rumah Sakit tipe C.

Hutama Karya tengah mempercepat pembangunan rumah sakit strategis nasional, sebuah ikhtiar untuk menghadirkan pemerataan fasilitas kesehatan dari barat hingga timur Indonesia. Momentum ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional 2025 yang mengusung semangat “Kesehatan Merata, Indonesia Kuat.”



Lima Rumah Sakit, Satu Semangat Pemerataan

Hingga awal November 2025, progres pembangunan kelima proyek menunjukkan capaian menggembirakan:

• RS Kandau Manado di Sulawesi Utara progres struktur bangunan utama telah mencapai 49,88%. Di area ini, lebih dari 270 pekerja lokal terlibat setiap hari.
• RSUD Bengkulu Tengah telah mencapai 83,06%, dengan atap utama dan sebagian instalasi listrik sudah terpasang. Rumah sakit ini dirancang menjadi rujukan utama bagi tiga kabupaten sekitarnya.
• RSUD Tafaeri Nias Utara mencatat kemajuan pembangunan 52,44%, memanfaatkan sistem plat suspended di lantai dasar pada lahan eksisting yang kurang baik (kondisi tanah rawa).
• RSUD Kota Bima di Nusa Tenggara Barat telah menyelesaikan tahap struktur atas dengan progres 69,54% dan segera melanjutkan pekerjaan interior.
• RSUD Sanana di Maluku Utara mencapai progres 54,88%, dengan fokus pada penguatan fondasi serta sistem drainase yang tahan terhadap tanah pesisir.

Kelima proyek ini dibangun dengan standar efisiensi konstruksi modern, memadukan sistem modular dan material hemat energi. Pendekatan ini mempercepat waktu pelaksanaan dengan presisi dan keberlanjutan tanpa mengurangi kualitas pelayanan medis yang akan diberikan.

Mardiansyah, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menegaskan bahwa pemerataan layanan kesehatan harus menjadi prioritas. “Kami ingin seluruh masyarakat dapat menikmati fasilitas medis yang setara. Setiap infrastruktur yang kami bangun mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa,” ujarnya.



Sinergi Nasional untuk Indonesia Sehat

Kelima pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Hutama Karya dipercaya sebagai kontraktor utama dalam pelaksanaan pembangunan fisik karena rekam jejaknya dalam menghadirkan infrastruktur publik yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan.

Selain proyek yang tengah berjalan, Hutama Karya juga telah menyelesaikan sejumlah pembangunan rumah sakit yang kini telah beroperasi, antara lain RS Sardjito, RS Mata Manado, RSUD Purworejo, RSKD Duren Sawit, RSUD Tarakan, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar, RS Universitas Hasanuddin, RS UPT Vertikal Kupang, dan RSUD Pangandaran. Seluruh fasilitas tersebut kini menjadi pusat pelayanan kesehatan unggulan di berbagai daerah, menghadirkan infrastruktur yang lebih modern dan berorientasi pada nilai kemanusiaan


Dari Beton ke Kehidupan

Bagi Hutama Karya, pembangunan rumah sakit bukan sekadar proyek konstruksi, melainkan perjalanan panjang dalam menghadirkan infrastruktur kemanusiaan yang menyatukan harapan masyarakat di seluruh penjuru negeri.

“Setiap rumah sakit yang kami bangun merupakan bentuk dukungan kami terhadap program Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan akses layanan medis yang layak bagi seluruh masyarakat. Kesehatan adalah hakd asar setiap warga negara, dan kami berkomitmen menghadirkan infrastruktur yang dapat menunjang pemenuhan hak tersebut hingga ke pelosok negeri,” tutup Mardiansyah.

Pembangunan lima rumah sakit oleh Hutama Karya merupakan wujud nyata dukungan terhadap Asta Cita ke-4 Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan penguatan pembangunan sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan rakyat. Melalui proyek-proyek rumah sakit ini, Hutama Karya berperan mendukung akses layanan kesehatan yang merata dan modern, menghadirkan fasilitas medis berstandar nasional di luar kota besar, serta memperkokoh fondasi ketahanan kesehatan bangsa sebagai bagian dari agenda pembangunan Indonesia Maju.  

Leave a Comment