Kontribusi Nyata Pertagas untuk Masyarakat dan Lingkungan, Raih 4 Penghargaan Internasional di Asian Impact Awards 2025

radarikn.id
  • Pertagas mendapat pengakuan internasional melalui Asian Impact Awards 2025, ajang penghargaan internasional yang digelar oleh La Tofi School of Social Responsibility bekerja sama dengan Portman College di Selangor, Malaysia. Penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis Pertagas, Arifin Ahmad.
  • Senin, 22 September 2025 - 11:50 WIB | Sis

Selangor, RADARIKN --  Bagi Pertagas, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bukan sekadar inisiatif. Melalui berbagai program pemberdayaan, Pertagas berkomitmen mendukung kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasinya, mulai dari pertanian yang lebih produktif, penguatan ekonomi desa, ketersediaan air bersih, hingga inovasi ramah lingkungan yang membantu ketahanan pangan.

Komitmen tersebut mendapat pengakuan internasional melalui Asian Impact Awards 2025, ajang penghargaan internasional yang digelar oleh La Tofi School of Social Responsibility bekerja sama dengan Portman College di Selangor, Malaysia. Penghargaan ini diterima langsung oleh Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis Pertagas, Arifin Ahmad. Dalam forum tersebut, Pertagas berhasil meraih empat penghargaan internasional sekaligus, yaitu tiga kategori Platinum untuk program Perkasa Bumiku, Cita Sembada, dan Pusaka Tirta, serta satu kategori Gold untuk program Saung Berdaya.

“Pengakuan ini bukan sekadar penghargaan, tetapi wujud dari komitmen Pertagas mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM dan menggerakkan ekonomi desa. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo ke-6, yakni membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Penghargaan ini membuktikan bahwa langkah kecil yang dijalankan secara konsisten mampu memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat,” ujar Arifin.

Salah satu program unggulan yang mendapat penghargaan Platinum adalah Perkasa Bumiku. Program ini lahir dari kepedulian terhadap persoalan lingkungan dan ketahanan pangan di Indramayu. Perkasa Bumiku merupakan program pemberdayaan dan lingkungan untuk mengatasi persoalan krisis iklim, bencana abrasi, dan kekeringan melalui lima pilar: Jaga Raga, Jaga Raya, Jaga Karsa, Jaga Budaya, dan Jaga Pangan.

Melalui inovasi Green Water Pump atau Painem (Vespa Nanem), petani kini bisa mengairi lahan dengan pompa bertenaga listrik dari panel surya. Inovasi ini tidak hanya memudahkan petani meningkatkan produktivitas, tetapi juga menekan hemat biaya operasional dan para petani memiliki cara baru yang lebih ramah lingkungan untuk mendukung ketahanan pangan.

“Perkasa Bumiku membuktikan bahwa teknologi sederhana yang dekat dengan keseharian masyarakat bisa melahirkan perubahan besar. Program ini lahir dari kolaborasi dengan kelompok tani, sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh para petani,” ujar Sulthani Adil Mangatur, Corporate Secretary Pertagas.

Selain itu, penghargaan Platinum juga diraih lewat program Cita Sembada yang berfokus pada pengembangan sektor pertanian di Desa Ganggang Panjang. Melalui re-irigasi lahan, pembangunan kawasan edukasi, hingga pengembangan UMKM dan wisata budaya, program ini melibatkan pemuda sebagai duta wisata serta kelompok perempuan sebagai pelaku kuliner tradisional ramah lingkungan.

“Cita Sembada memperlihatkan bagaimana generasi muda dan kelompok perempuan bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa. Pertagas hanya memfasilitasi, namun semangat kemandirian datang dari masyarakat itu sendiri,” tambah Sulthani.

Penghargaan Platinum berikutnya diraih oleh program Pusaka Tirta. Program ini menitikberatkan pada ketahanan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan, pertanian, distribusi air bersih, dan peternakan. Pusaka Tirta juga menjawab tantangan kekeringan ekstrem lewat tata kelola air yang lebih bijak serta mendorong gaya hidup bertanggung jawab (Responsible Living).

“Air adalah sumber kehidupan. Lewat Pusaka Tirta, kami bersama masyarakat belajar bahwa mengelola air bukan hanya soal teknis, tapi juga soal kesadaran kolektif. Inilah yang membuat program ini bisa tumbuh berkelanjutan,” jelas Sulthani.

Sementara itu, kategori Gold diraih melalui Saung Berdaya, sebuah program pemberdayaan masyarakat desa melalui BUMDes. Program ini menggerakkan ekonomi lokal lewat produksi pupuk, pengembangan UMKM, budidaya anggur, hingga penyediaan akses air bersih dan sanitasi (Pamsimas) dengan memanfaatkan energi baru terbarukan.

“Saung Berdaya adalah bukti bahwa ketika desa diberi ruang untuk berdaya, masyarakat mampu mengelola potensi mereka sendiri. Pertagas hadir sebagai mitra, bukan sekadar pelaksana,” tutur Sulthani.

Empat penghargaan ini menjadi bukti bahwa CSR Pertagas tidak berhenti pada seremonial, melainkan tumbuh dari kebutuhan nyata masyarakat dan berkembang menjadi program yang mandiri. Pertagas percaya, keberhasilan ini adalah hasil kerja bersama dan kolaborasi dengan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.

Leave a Comment