
Mendikdasmen Siap Kirim Tenaga Pengajar Bahasa Indonesia ke Universitas Al Azhar Mesir
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, siap mengirim tenaga pengajar bahasa Indonesia ke Mesir. Hal tersebut ia sampaikan guna menindaklanjuti pembukaan program studi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Jakarta, RADARIKN -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, siap mengirim tenaga pengajar bahasa Indonesia ke Mesir. Hal tersebut ia sampaikan guna menindaklanjuti pembukaan program studi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Abdul Mu'ti berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo serta Badan Bahasa Kemendikdasmen. "Kami memiliki program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang dikola Badan Bahasa Kemendikdasmen di 57 negara di dunia. Ini merupakan bagian penting dari gerakan penginternasionalan bahasa Indonesia," ujar Abdul Mu'ti, Sabtu (8/11).
Ia menambahkan, bahasa bukan sekadar alat komunikasi. Bahasa merupakan jembatan yang mempererat hubungan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, budaya dan bidang lainnya antarnegara.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Hafidz Muksin maupun Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyatakan kesiapan mereka menjaga kelangsungan program studi bahasa Indonesia di Al Azhar Kairo.
"Ini merupakan momentum bersejarah. Penggunaan Bahasa Indonesia di sidang UNESCO beberapa waktu lalu, dan pembukaan prodi Bahasa Indonesia di Al Azhar merupakan pengakuan yang membanggakan dan mesti kita jaga kelangsungannya," tandas Hafidz.
Sebelumnya, pada Kamis 6 November 2025, Mendikdasmen mewakili pemerintah Indonesia menandatangani naskah perjanjian kerja sama dengan Rektor Universitas Al Azhar, Syaikh Salamah Daud.
Dalam naskah tersebut, kedua pihak sepakat menjalin sejumlah kerja sama. Pertama mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia. Kedua, melakukan kajian bahasa dan sastra terhadap manuskrip-manuskrip Indonesia yang ada di Mesir. Ketiga, menyelenggarakan uji kemahiran bahasa Indonesia.
Keempat, mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia. Kelima, bertukar dan menerjemahkan buku-buku tentang Indonesia dan Mesir. Selain itu, kedua negara juga bersepakat untuk saling menyelenggarakan kegiatan akademik dan bertukar ahli.
Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Mesir, Abdul Muta'ali, bahasa Indonesia sudah digunakan sejak 2016 di Al Azhar Kairo. Namun, masih sebatas program pilihan di Fakultas Bahasa dan Terjemahan. "Namun, sejak awal 2024, mata kuliah ini nyaris ditutup. Kami lalu menganalisis berbagai kemungkinan. Hasil analisis kami, bahasa Indonesia harus dinaikkan levelnya dari sekadar mata kuliah pilihan menjadi program studi tersendiri," paparnya.
Ia dan tim KBRI lalu berkoordinasi dengan dekan, rektor, hingga Grand Syeikh Al Azhar (GSA), Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyeeb, selama lebih dari satu tahun. Lalu, terbitlah Keputusan Majelis Tinggi Al Azhar Nomor 343 tanggal 12 Juli 2025 yang memberi izin pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al Azhar tahun akademik 2025/2026.
Bahasa Indonesia telah digunakan lebih dari 275 juta penutur di Indonesia dan juga diajarkan di 57 negara. Jumlah pemelajar bahasa Indonesia mencapai 170 ribu orang, serta dituturkan 3,3 persen penduduk dunia.

Leave a Comment